Dapur PacuBerbicara jeroan ponsel, Samsung Note FE pun memiliki perubahan dari versi pendahulunya. Seri terdahulu, ponsel ini diotaki oleh Snapdragon 820 sedangkan saat ini diperbaharui menjadi Snapdragon 821.
Namun, ini seri yang beredar di Amerika Serikat. Sementara itu, untuk seri yang beredar di Indonesia termasuk menggunakan cipset Samsung sendiri yakni Exynoss 8890. Sementara untuk pilihan sistem operasi, ponsel pintar ini masih dibenamkan Android lawas yakni Android 7.0 Nougat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk penyimpanan, ponsel ini ditanami RAM 4GB dengan memori internal 64GB. Jika pengguna merasa kurang, masih ada slot memori eksternal MicroSD yang bisa ditambah hingga 256GB.
Tambahan tersebut dibutuhkan terutama bagi penyuka fotografi dan video yang menggunakan ponsel. Pasalnya, ketika dicoba, dengan kualitas foto maksimal yakni 4:3 dengan ukuran foto 4032 x 3024 saja minimal foto memakan memori sebesar 3 MB hingga 6 MB.
Belum lagi video, yang memakan jatah lebih besar. Dengan kualitas video FHD, video dengan durasi sekitar 5 detik memakan memori sekitar 11 MB.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Selama menggunakan ponsel ini, salah satu yang membuat terganggu adalah memainkan game besar seperti Asphalt 8, sesekali mengalami tutup paksa. Namun, jika menggunakan High Performance pada folder game, masalah tersebut teratasi dengan catatan jangan membuka aplikasi lain.
Secara keseluruhan, performa Note FE sudah mumpuni bagi penyuka game maupun video streaming.
Sistem KeamananSementara itu dari sisi sistem keamanan, ponsel pendahulu Galaxy Note FE, yakni Galaxy Note 7 menjadi ponsel pertama Samsung yang dibenamkan teknologi pemindai retina di bola mata. Setelah itu, Samsung selalu menyertakan teknologi tersebut di seluruh ponsel premiumnya seperti Galaxy Note 8 dan Galaxy S8.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Teknologi tersebut pun tak dilepas dari handphone reinkarnasi ini. Ketika mencoba sistem keamanan tersebut, notifikasi keamanan mengingatkan sebelum dipindai, pengguna yang menggunakan kacamata maupun kontak lensa harus dibuka.
Kami sempat mencoba dengan tetap menggunakan kacamata, dan ternyata berhasil terbuka. Namun, pada percobaan berikutnya, handphone tetap terkunci.
Setelah mencapai beberapa kali percobaan, kami sampai pada kesimpulan pengguna kacamata minus atau plus tetap bisa membuka kunci ponsel. Asalnya, mata tak terhalang apapun seperti bingkai kacamata.
Selain pemindai bola mata, ponsel ini disisipkan fitur keamanan lainnya seperti pemindai sidik jari.