Jakarta, CNN Indonesia -- IDC memperkirakan bahwa perang harga untuk ponsel di harga Rp1 jutaan akan makin riuh tahun ini. Menurut Risky Febrian, analis IDC untuk perangkat
smartphone, pasar ponsel Rp1 jutaan ini akan diramaikan oleh pemain global dan lokal.
"Indonesia masih sangat
price sensitive...Beberapa vendor lokal maupun global akan bermain dengan harga lebih kompetitif di rentang harga Rp1 juta," tuturnya saat ditemui
CNNIndonesia.com di konferensi pers IDC di Jakarta, pekan lalu (8/2).
Makin ramainya pemain ponsel di rentang harga ini, menurut Risky sedikit banyak dipengaruhi oleh Xiaomi yang akan makin agresif di pasar. Sebelumnya, produsen ponsel asal China itu mendengungkan akan memberikan perangkat dengan harga lebih murah dari ponsel dengan spesifikasi serupa di pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risky mengungkap bahwa fitur-fitur yang tahun lalu banyak terdapat di ponsel cerdas premium juga akan hadir di ponsel dengan rentang harga Rp1 jutaan ini. Fitur seperti
full display,
dual camera, nantinya bukan hanya ada ponsel menengah atau premium.
"Ke depan bakal ada teknologi itu di perangkat
lowend, beberapa vendor ada di rentang harga satu jutaan," tandasnya.
IDC sendiri mengategorikan perangkat
lowend sebagai ponsel cerdas yang dihargai US$100-200 (sekitar Rp1,3 - 2,69 juta). Masih serupa dengan 2017, pasar lowend ini di 2018 masih akan tetap memegang pangsa pasar terbesar di Indonesia.
Meski memegang pangsa pasar terbesar, namun pasar ponsel cerdas kelas bawah ini mengalami sedikit penurunan dengan makin banyaknya pengguna yang beralih ke ponsel kelas menengah (harga Rp2,7-5,4 jutaan/ US$200-400). Meski demikian, menurutnya penurunan
smartphone lowend ini tak signifikan.
"Nanti yang
low end akan turun tapi tidak terlalu signifikan tetap akan jadi pasar yang terbesar. Tapi yang tumbuh
midrange, yang kemakan justru pasar
ultra-low-end (dibawah Rp1,3 juta)," tuturnya.
Pada 2017, tiga pangsa pasar terbesar Indonesia adalah ponsel lowend, diikuti ponsel menengah, dan ultra
lowend. Namun, Risky menolak untuk memberikan detil angka untuk pangsa pasar 2018 sebelum keluarnya rilis resmi.
(eks/evn)