Rekening Bank Sedikit, Alasan Jual Pulsa Digital Masih Seret

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Rabu, 14 Feb 2018 11:05 WIB
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank jadi alasan seretnya penjualan pulsa secara digital.
Ilustrasi situs e-commerce (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan pulsa ke melalui layanan e-commerce naik hingga 300 persen. Namun, peningkatan pembelian pulsa yang drastis dari e-commerce itu tak langsung berdampak pada kontribusi penjualan pulsa dari channel e-commerce.

"Sekitar 300 persen peningkatan e-commerce di operator ya," jelas CEO PT Narindo Solusi Komunikasi, Bernard Martian, saat ditemui usai penandatanganan kerjasama di Jakarta, Selasa (13/2).
Pasalnya kontribusi yang didapat dari penjualan pulsa daring ini hanya satu persen dari keseluruhan penjualan. Sebanyak 75 persen penjualan masih didominasi oleh penjualan pulsa oleh kios tradisional.

Alasannya, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih tidak memiliki rekening bank, sehingga tak bisa menikmati layanan pembelian pulsa secara online tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Balik lagi e-commerce itu kan bergantung ke penduduk indonesia yang bankable, yang punya akun bank," tuturnya.

Bernard menyebut ke depan sumbangan penjualan pulsa tradisional mungkin perlahan menghilang. Namun, dengan syarat sebagian besar masyarakat Indonesia sudah memiliki akses perbankan.


Beda segmen

Bernard juga menyebut bahwa penjualan melalui saluran tradisional, modern, maupun e-commerce, memiliki segmen yang berbeda.

Masyarakat menengah ke bawah lebih banyak yang memilih pembelian pulsa lewat kios tradisional. Sementara menengah ke atas biasa menjangkau saluran distribusi lewat modern market, modern retail, dan e-commerce.

Meski masih memberi kontribusi yang minim, namun Bernard menyebut peningkatan penjualan pesat lewat e-commerce sangat signifikan dibandingkan awal mula perusahaannya memperkenalkan bisnis pulsa digital.

Narindo bahkan mengklaim menjadi pionir penjualan pulsa digital yang baru menjadi tren di 2016 itu. Ia menyebut bahwa perusahaannya telah memiliki sejumlah rekanan e-commerce besar di Indonesia.

"Pulsa di e-commerce itu mungkin baru ngehits di 2016. Di 2015 ecommerce belum aware-lah kalau ada bisnis pulsa digital yang bisa mereka garap. 2016 itu saya perkenalkan pulsa ke mereka," cerita Bernard.

Sementara itu, untuk menambah channel pembelian pulsanya Narindo yang telah diakuisisi oleh PT Kioson Komersial Indonesia Tbk menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia.

Kerjasama yang dilakukan selama lima tahun itu memungkinkan AgenPos yang merupakan mitra Kioson yang memiliki toko menjual pulsa dan melakukan top up pulsa ke kantor pos terdekat. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER