Bos Apple Akui Adopsi Pembayaran Non Tunai Lambat

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2018 19:08 WIB
Prediksi CEO Apple Tim Cook tentang adopsi pembayaran non tunai yang mengantikan uang tunai justru melesat.
CEO Tim Cook mengakui salah memprediksi sejakala penggunaan uang tunai untuk transaksi. (dok. REUTERS/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Apple Tim Cook dulunya adalah salah satu orang yang yakin bahwa dompet digital dalam perangkat mobile akan banyak digunakan oleh masyaratakat non tunai. Namun belakangan ini, Cook terkesan sanksi dengan prediksinya itu.

Pada 2016, Cook dengan optimis sesumbar mengatakan bahwa Apple akan menghentikan transaksi menggunakan uang tunai. Tetapi pada Selasa (13/2) lalu, Cook justru terkesan mengubah pemikirannya. Ia terkesan tak yakin bahwa transaksi dengan uang akan segera berakhir.

"Saya berharap masih hidup untuk bisa menyaksikan penggunaan uang menghilang," kata Cook dalam pertemuan khusus dengan para pemegang saham di kampus baru Apple di Cupertino, AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pembayaran di perangkat mobile diadopsi lebih lambat dari yang diperkirakan Apple sebelumnya. Padahal perkiraan itulah yang membuat Apple meluncurkan Apple Pay di perangkat iPhone pada 2014 silam untuk menyaingi Samsung Pay dan layanan serupa lainnya.

"Pembayaran mobile ternyata lebih lambat dari yang saya perkirakan secara pribadi beberapa tahun silam," tutur pria berusia 51 tahun ini.

Apple Pay sendiri telah diblokir oleh terminal penjualan point-of-sale yang lebih tua karena tidak kompatibel dengan teknologi baru. Namun Cook memastikan akan mengubahnya secara bertahap.

Sementara itu, Cook mengklaim bahwa dia melihat "adopsi yang sangat cepat" Apple Pay selama 12 bulan terakhir, terutama di belahan dunia yang sepertinya tidak diperkirakan sebelumnya, seperti Rusia dan China.

Selain itu, Cook dalam kesempatan yang sama juga kembali menegaskan bahwa Apple akan berinvestasi besar di Amerika. Perusahaan akan membayar US$ 38 miliar pajak untuk mengembalikan uangnya ke AS. 

Apple berencana berinvestasi US$ 30 miliar di AS selama lima tahun ke depan dengan membangun kampus baru dan menciptakan 20.000 pekerjaan baru. Dengan pengeluaran saat ini untuk pajak penjualan produk dan pajak atas upah karyawan, Apple mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan menyumbang US$ 350 miliar untuk ekonomi AS selama periode tersebut.

"Kami ingin menggunakan sisa keuntungan untuk diinvestasikan di negara ini," klaim Cook seperti dilansir CNet. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER