NASA Ajak Warga di Seluruh Dunia Foto Awan

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Selasa, 20 Mar 2018 14:41 WIB
NASA mengajak warga di seluruh dunia untuk sebanyak mungkin memfoto awan dan mengirimkannya untuk proyek pengamatan data satelit menghadapi perubahan musim.
NASA mengajak seluruh warga dunia untuk memotret langit dalam program pengamatan perubahan cuaca. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- NASA membuat sebuah program yang melibatkan seluruh warga di dunia untuk berlomba-lomba memotret langit mulai 15 Maret lalu hingga 15 April 2018.

Program ini merupakan proyek yang diinisiasi NASA bersama GLOBE (Global Learning and Observations to Benefit the Environment) untuk membantu validasi data satelit di dalam formasi awan. Tak perlu menjadi peneliti ulang, NASA mengajak siapa pun untuk terlibat dalam program ini.

Peserta yang ingin mengabadikan foto awan diminta untuk membuat maksimal 10 foto dalam sehari menggunakan aplikasi GLOBE Observer. Agar mendapatkan pengamatan terbaik, peserta diminta menunggu sekitar 10 hingga 15 menit untuk melihat perubahan atmosfer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini disebut memberikan kesempatan bagi semua orang untuk terlibat dalam proses observasi NASA mengenai perubahan musim.

"Kita sedang beralih dari musim dingin ke usim semi, jadi tipe badai tentu akan mengalami perubahan, yang mana juga akan mengubah tipe awan," ungkap Marile Colon Robles, pimpinan GLOBE Clouds mengutip laman NASA.

Data awan yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu mmemvalidasi data dari instrumen observasi Bumi. Peneliti NASA menggunakan enam instrumen yang dikenal dengan CLouds and Earth Radiant Energy System (CERS) untuk mengamati Bumi.

Meskipun instrumen CERES sudah menggunakan teknologi termutakhir, namun peneliti mengaku tidak mudah untuk mengidentifikais secara tepat semua jenis awan yang mereka foto. Misalnya, kesulitan membedakan tingkat ketipisan awan cirrus tipis dan tipis dari salju, karena keduanya cenderung dingin dan berwarna cerah. Terlebih, saat awan cirrus berada di atas permukaan salju atau ketika salju turun.

Salah satu solusi untuk masalah ini, peneliti NASA melihat citra satelit dari area tertentu dan membandingkannya dengan data yang akan dikumpulkan oleh warga di seluruh dunia yang telah mengirim foto awan dari daerah masing-masing. Pengamatan lapangan dari penduduk di seluruh dunia sangat dibutuhkan karena peneliti melakukan verifikasi data dari instrumen CERES yang baru.

Sebagai informasi, instrumen CERES FM6 diluncurkan ke orbit pada 18 November 2017 dan mulai melakukan pengukuran sejak 5 Januari 2018.

Nantinya, NASA akan membuatkan sebuah video yang diunggah ke situs GLOBE Program dan media sosial sebagai apresiasi bagi peserta dengan pengamatan awan terbanyak. Aplikasi GLOBE Observer yang bisa digunakan untuk progaram ini telah tersedia untuk pengguna iOS dan Android. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER