Induk Perusahaan Pembobol Facebook Sempat Bantu Citra Gus Dur

Eka Santhika | CNN Indonesia
Kamis, 22 Mar 2018 18:03 WIB
Induk perusahaan Cambridge Analytica, pembobol data Facebook, disebut-sebut sempat menjadi konsultan pencitraan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000.
Induk perusahaan yang tengah terbelit skandal Facebook dikabarkan sempat bantu Gus Dur (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Induk perusahaan pembobol data Facebook disebut-sebut sempat menjadi konsultan Presiden Abdurrahman Wahid di Indonesia pada 2000.

Cambridge Analitica (CA) merupakan salah satu anak perusahaan dari SCL Groups. Strategic Communication Laboratories (SCL) ini adalah sebuah perusahaan kontraktor keamanan, intelijen, dan operasi cyber berbasis di Inggris.

Salah satu pendiri SCL yang menaungi CA ini diketahui sempat membantu Gus Dur pada 2000, Nigel Oakes. Saat itu, pencitraan Gus Dur yang tengah menjadi Presiden Indonesia di era reformasi tengah terpuruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Gus Dur baru sembilan bulan menjabat menjadi Presiden setelah diangkat pada November 1999.

Ketika itu MPR memberikan peringatan 11 hari bagi Gus Dur terkait performa pemerintahannya. MPR mengkritik Gus Dur soal penanganan kerusuhan yang kala itu ramai di berbagai daerah.

Ia juga dipertanyakan MPR lantaran memecat dua menteri dalam sembilan bulan pemerintahannya. MPR juga mempertanyakan soal skandal keuangan di lingkaran dalam Gus Dur, demikian seperti disebutkan The Independent

Pada Juni, anggota keluarga Gus Dur melakukan pertemuan dengan Oakes untuk mendiskusikan serangan media terhadap Gus Dur. Oakes yang saat itu menjadi kepala SCL memberikan solusi yang disetujui oleh pihak Gus Dur.

Harga yang ditawarkan untuk solusi ini fantastis yakni mencapai 207.000 - 1,3 juta Poundsterling (sekitar Rp4 - 25 miliar). SCL sebelumnya dikenal sebagai perusahaan strategi komunikasi yang mampu mengarahkan opini publik, seperti diberitakan The Guardian.

Sayang, saat itu Oakes tak berhasil membantu mengilapkan lagi citra Gus Dur. Sebab, Gus Dur akhirnya turun dari tahta kepresidenan dan digantikan oleh Megawati.

Gus Dur menjadi presiden keempat menggantikan BJ Habibie pada 1999. Dia akhirnya diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR pada 2001.

CNNIndonesia.com berusaha mengontak Yenny Wahid terkait pemberitaan ini namun belum menerima jawaban hingga tulisan ini diturunkan. (eks/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER