Jakarta, CNN Indonesia -- Sikap bungkam CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg di tengah skandal pencurian 50 juta data pengguna menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan. Untuk pertama kalinya, Zuck akhirnya muncul dan memberikan pernyataan.
Dalam wawancara eksklusif dengan
CNN, Zuckerberg menyatakan permintaan maaf atas skandal tersebut. Ia menyebut kasus ini sebagai pelanggaran terbesar yang telah menodai kepercayaan pengguna.
"Saya sunguh-sungguh meminta maaf atas kejadian ini. Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pengguna dan jika hal itu tak bisa kami lakukan maka kami tidak layak untuk melayani pengguna," ungkapnya disela wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyatakan bahwa perusahaan riset Cambridge Analytica yang diduga memanfaatkan data untuk kampanye pilpres AS telah dicekal dari Facebook.
Untuk mengatasi kasus ini, Zuck menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi terkait bekerjasama dengan regulator. "Skandal pencurian data ini merupakan pelanggaran terhadap kepercayaan pengguna terbesar. Kami akan melakukan investigasi mendalam untuk kasus ini," lanjutnya.
Krisis yang tengah dihadapi Facebook berawal dari data nasabah yang dikumpulkan oleh seorang profesor yang disebut untuk tujuan akademis. Hanya saja, informasi itu kemudian digunakan oleh pihak ketiga, salah satunya Cambridge Analytica yang tergolong melanggar kebijakan Facebook.
Cambridge Analytica lantas mengolah data tersebut untuk dipakai saat kampanye Pilpres AS 2016 yag dimenangkan oleh Donald Trump. Belakangan diketahui bahwa perusahaan ini melakukan kecurangan berkat informasi dari pembocor rahasia
(whistleblower) sekaligus mantan karyawan bernama Christopher Wylie.
(evn)