Jakarta, CNN Indonesia -- Google menampilkan sosok seorang perempuan dalam penggalan video dengan latar belakang puisi yang dibacakan oleh sejumlah sosok dunia.
"Kau boleh mencatatku dalam sejarah, dengan kebohongan palsu yang penuh benci. Kau boleh menginjakku dalam tanah. Namun, bagai debu, tetap ku 'kan bangkit lagi." Begitulah bunyi penggalan puisi berjudul 'I Still Rise' karya Dr. Maya Angelou yang dibacakan oleh Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, dan Laverne Cox dalam bentuk voice over dan teks dengan video slideshow berisi ilustrasi.
Dr. Maya Angelou merupakan seorang aktivitas yang aktif memperjuangkan kesetaraan gender dan budaya orang kulit hitam keturunan Afrika-Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson pada 4 April 1928, Dr. Maya berjuang melawan kesewang-wenangan warga kulit putih terhadap kaum kulit hitam. Perjuangannya itu bermula dari tragedi pelecehan seksual yang dialaminya ketika berumur 7 tahun.
Akibat kejadian tersebut, ia sempat bisu selama lima tahun dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Selama masa sulit itu, ia menibukkan diri dengan membaca buku dan puisi.
Berkat aktivitas itu ditambah dukungan dari teman-temannya, Dr. Maya akhirnya bisa berbicara kembali dan memulai hidupnya sebagai seorang intelektual dan pekerja seni.
Saat masa remaja, Dr. Maya melakoni sejumlah kesibukan mulai dari menjadi orang kulit hitam pertama di San Fransisco yang kondukor trem listrik, keliling dunia dalam opera Porgy and Bess, hingga belajar menguasi bahasa asing. Sesekali ia juga bernyanyi dan menari untuk kabaret profesional.
Mengutip blog Google Doodle, Dr. Maya juga sempat bekerja sebagai jurnalis di Afrika dan menjadi salahs atu aktivitas yang memperjuangkan hak-hak sipil paling menonjol.
Pada 1969, Dr. Maya menerbitkan buku perdananya 'I know Why the Caged Bird Sings' yang mengantarkannya sebagai seorang penulis. Semasa hidupnya, ia menghasilkan enam autobiografi; aktif menulis puisi, buku literatur anak, hingga buku memasak.
Melalui karya-karyanya, Dr. Maya ingin menyuarakan tentang kesetaraan gender dan hak perempuan ke jutaan orang di dunia. Ia juga berupaya mendefinisikan perdamaian diantara bangsa kulit putih dan ras kulit hitam.
Dr. Maya meninggal dunia pada 28 Mei 2014. Semasa hidupnya, ia menerima banyak penghargaan dan mengantongi lebih dari 50 gelar kehormatan.
(evn)