Jakarta, CNN Indonesia -- Belum tuntas isu akuisisi bisnis
Uber di Asia Tenggara,
Grab kembali menjadi sorotan. Kali ini muncul rumor perusahaan yang bermarkas di Singapura itu bakal mendapat suntikan dana dari
Alibaba.
Raksasa teknologi asal China Alibaba dikabarkan sedang dalam tahap awal untuk berinvestasi di Grab.
Grab menolak mengomentari kabar ini, sementara juru bicara Alibaba tidak mengonfirmasi rumor yang beredar di pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar ini bukan yang pertama kali muncul ke permukaan. Pada Juni 2017 lalu, Alibaba sudah terlibat dalam rencana ikut putaran pendanaan Grab yang dipimpin oleh SoftBank dan Didi Chuxing senilai US$2 miliar.
Namun pada akhirnya Alibaba lebih memprioritaskan investasi di
Tokopedia seiring persaingan mereka dengan Tencent yang juga berminat terhadap e-commerce besutan William Tanuwijaya tersebut.
Sumber dari
Techcrunch menyebut SoftBank punya peran penting untuk mewujudkan kesepakatan antara Alibaba dan Grab, seperti yang mereka lakukan dalam transaksi Uber dan Grab. SoftBank adalah salah satu investor utama di Grab, Uber, dan Tokopedia.
Grab sendiri sudah mengumpulkan pendanaan berjumlah US$4,1 miliar dari 11 kali putaran sejak 2013 hingga awal 2018. Tumbuh sebagai penyedia jasa pemesanan kendaraan terbesar di Asia Tenggara, Grab baru saja mencaplok bisnis Uber di kawasan ini.
"Ini benar-benar soal SoftBank melawan investor lain," ucap narasumber
Techcrunch yang tidak disebutkan namanya.
Di samping itu, faktor 'balapan naga' dengan Tencent bisa menjadi pemicu rencana investasi Alibaba terhadap Grab bakal berbuah kenyataan.
Tencent dan Alibaba merupakan dua perusahaan internet raksasa asal Tiongkok yang agresif melebarkan pengaruhnya terutama di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Contoh terbaik dapat dilihat dari investasi yang ditanamkan Alibaba di Tokopedia dan
Lazada, sementara
Tencent di Gojek.
(evn)