Tunjuk Bos Baru, Kaskus Fokus Kembangkan Konten Video

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Selasa, 10 Apr 2018 09:52 WIB
PT Darta Media Indonesia (Kaskus) mengumumkan penunjukkan Edi Taslim sebagai CEO Kaskus per April 2018. Edi siapkan strategi baru dengan fokus pada video.
CEO Kasus, Edi Taslim (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Darta Media Indonesia atau Kaskus baru saja mengumumkan penunjukkan Edi Taslim sebagai CEO Kaskus per April 2018.

Edi mengampu tugas untuk membuat Kaskus bertahan di industri digital sekaligus membuatnya relevan dengan masyarakat dunia maya saat ini. Edi juga diminta untuk membangun perusahaan-perusahaan kecil seperti Garasi.id yang pasarnya merupakan pengembangan dari basis pengguna Kaskus.

Edi mengakui bahwa industri media kini sangat sengit dengan maraknya sosial media seperti Facebook, Twitter maupun Instagram. Banyak orang Indonesia cukup "cerewet" di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan DNA perusahaannya sebagai platform komunitas menjadi strategi Kaskus untuk bertahan di industri ini. Apalagi, Kaskus juga memiliki forum jual beli yang menjadi cikal bakal ecommerce seperti Bukalapak yang menambah karakteristiknya.
"Kaskus memiliki sejarah yang kaya dan karakteristik yang unik sebagai platform diskusi terbesar dengan basis user generated content. Keunikan inilah yang memberikan tantangan yang baru dan menarik bagi saya," ujar Edi saat ditemui di Kaskus Playground, Menara Palma, Jakarta, pada Senin (9/4).

Untuk menonjolkan perbedaan Kaskus dari platform lain, baik itu media atau pun ecommerce, Edi menerangkan bahwa dia berniat membawa desain baru untuk tampilan Kaskus.

Tampilan baru itu akan lebih memudahkan pengguna untuk menemukan minat anggota di dalam 4 juta komunitas Kaskus. Selain itu, Edi juga berniat untuk memperbaiki kebijakan konten dalam platformnya. Hal ini dilakukan agar konten di dalam Kaskus tak hanya berguna tetapi memiliki dampak dan berarti bagi pengaksesnya.

Konten video akan menjadi fokus terbesar tahun ini menurut Edi. Perusahaan akan membuat program original yang disiarkan secara berkala. Bentuk video dipilih karena konten berbentuk tulisan akan diperkaya dengan program konten kreator.
"Fokus terbesar tahun ini adalah video dan content policy juga. Kami tidak mau cuma ramai trafik. Walaupun tidak memungkiri kami membutuhkannya juga, tapi juga harus punya arti. Kami ingin kontennya lebih berguna, punya nilai dan membawa dampak bagi pengguna," kata Edi.

Video tak berbasis YouTube

Edi mengatakan bahwa Kaskus tidak akan meletakkan semua video buatannya sendiri di YouTube. Pasalnya, perusahaan di bawah GDP Venture tersebut ingin memiliki kontrol penuh atas konten yang dimilikinya.

"Untuk video kami tidak akan menggunakan YouTube secara mayoritas karena ingin memiliki kontrol utama atas video yang naik. Kami gunakan platform yang disewa dari luar," paparnya.

Kendati demikian, YouTube masih akan digunakan untuk distribusi meski tidak semua konten asli Kaskus akan ada di sana. Hal ini dilakukan meski Edi memahami bahwa memiliki platform video sendiri tidak murah.
"Kalau dalam YouTube, kontrol iklan sudah lepas dari kami. Tapi untuk punya platform video sendiri mahal. Kemarin kami cukup ambil risiko, tapi kami pun memiliki sister company yang mau sumbang video. Nantinya bisa kami monetisasi," paparnya.

Konten video original Kaskus berbentuk talkshow, livestreaming, dan lain sebagainya. Saat ini, Kaskus memiliki program video The Lounge dan Terekam yang diunggah pengguna sendiri.

Sementara itu, Kaskus saat ini mengklaim telah memiliki 11 ribu konten kreator dan 4 juta pengguna aktif. Setidaknya 10 ribu thread diciptakan setiap hari dalam platform lokal ini.
Sebelumnya, rekam jejak Edi cukup panjang di dunia digital. Dia menjadi CEO Kaskus melanjutkan kepemimpinan On Lee yang akan fokus menjadi CEO & CTO GDP Labs serta CTO GDP Venture.

Edi memiliki latar belakang selama 20 tahun di industri media digital. Dia bergabung dengan Kaskus per November 2017 sebagai Chief Operating Officer.

Dia mundur dari bisnis media pada Desember 2015 untuk membangun ProPS yang bergerak di bidang periklanan digital dan BrandMedia ID di bidang brand media dan content marketing. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER