Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi I DPR RI meminta perjanjian (Memorandum of Understanding) antara Facebook dengan Cambridge Analytica untuk mengonfirmasi letak kesalahan skandal kebocoran data.
Menanggapi permintaan tersebut, Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Milner mengungkapkan pihaknya tidak memiliki kesepakatan dengan Aleksander Kogan dan Cambridge Analytica.
"Facebook memiliki kebijakan untuk developer aplikasi. Namun, kebijakan dan ketentuan bisa berubah seperti pada 2014," ucapnya ditengah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR di Jakarta, Selasa (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pada saat insiden, Facebook tidak memiliki hubungan dengan Cambridge Analytica. Namun hubungan yang terbangun adalah antara Kogan dan CA.
"Tak ada kesepakatan yang disusun dan perjanjian apapun dan dokumen yang mengaitkan Facebook dengan CA."
"Kami harap apa yang kami sampaikan cukup membantu karena itu yang menjadi pertanyaan utama dari Dewan. Kami bisa menyampaikan kebijakan yang ada saat ini dan saat itu," imbuhnya.
Milner memaparkan kebijakan yang ada saat itu dan sekarang ada larangan membagikan data ke pihak lain.
"Data yang diperoleh Kogan dibagi ke CA dan itu melanggar kebijakan kami," tegasnya.
Menanggapi penjelasan Milner, anggota fraksi PDIP Komisi I Evita Nursanty mengungkapkan Facebook tidak bisa terus menerus menyalahkan Kogan terkait kasus ini. "Facebook jangan salahkan Kogan terus menerus," ucapnya.
(age/evn)