Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian orang, mencatat atau membuat sketsa di atas kertas masih menyimpan kenyamanan tersendiri. Tapi masalah muncul ketika buku catatan itu tak terbawa.
Wacom Bamboo bisa menjadi penjembatan masalah ini. Perangkat ini membebaskan penggunanya untuk mencatat dan membuat sketsa di atas kertas, namun bisa menyimpan hasilnya dalam bentuk digital. Sehingga, tak peduli dimana buku tersimpan, hasil catatan dan sketsa tetap terbawa.
Selain itu, pengguna juga tak perlu repot memindahkan berulang kali setiap catatan yang sudah dibuat ke dalam bentuk digital. Sebab, tulisan tangan pengguna juga bisa langsung diubah dalam bentuk teks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahasianya terletak pada
smartpad yang menjadi alas produk ini. Smartpad tersebut memiliki sensitivitas tinggi dan mampu merekam tekanan pena. Jadi, dengan menempatkan kertas diatas
smartpad, semua goresan pengguna akan diingat.
Wacom selama ini lekat dengan predikat perangkat gambar digital yang dipasangkan ke perangkat komputer. Namun, Wacom belakangan juga menghadirkan perangkat yang bisa dipasangkan dengan perangkat mobile dengan sistem operasi
Android atau
iOS.
Seri ini memiliki dua tipe, Slate dan Folio. Bamboo Slate hanya berupa tablet polos dengan torehan dibagian atas perangkat. Torehan ini digunakan untuk menyelipkan buku notes yang akan digunakan menggambar. Sementara versi Folio terdiri dari
smartpad yang dibungkus sampul, sehingga menyerupai buku agenda.
 Wacom Bamboo Folio menggunakan sampul yang menyerupai buku agenda dengan tombol multifungsi dibagian tengah. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Lewat aplikasi Inkspace, goresan yang ada di atas
smartpad bisa disinkronisasikan ke perangkat. Jadi, ketika
smartphone tidak dibawa, sinkronisasi bisa dilakukan belakangan.
Sebab,
smartpad bisa mengingat hingga 100 lembar dan dipindahkan kemudian ke Inkspace ketika smartpad ini dihubungkan kembali. Perangkat ini juga dilengkapi dengan penyimpanan 5GB yang diklaim bisa muat untuk menyimpan hingga lebih dari 6000 halaman.
CNNIndonesia.com sempat mencoba Wacom Bamboo Folio. Berikut pengalaman selama menggunakan perangkat tersebut.
1. Pengisian daya
smartpad terletak dibagian bawah menggunakan slot USB.
2. Instal InkSpace, agar goresaan diatas
smartpad ini bisa dipindah ke perangkat mobile. Aplikasi InkSpace tersedia untuk perangkat Android dan iOS.
3. Setelah terinstal, aktifkan
bluetooth 4. Tekan tombol yang ada di
smartpad selama enam detik, agar perangkat
mobile dan
smartpad bisa saling mengenali dan terhubung. 5.Setelah itu, buat ID Wacom dan Inkspace siap digunakan. Perangkat bisa menyimpan file digital dalam format file JPG, PNG, PDF, SVG (file vektor), WILL (Wacom Ink Layer Language). Dengan mengubah goresan dalam file vektor dan WILL, maka hasil goresan bisa bebas diubah dengan aplikasi pengolah grafis lainnya.
Goresan juga bisa disinkronisasi ke Evernote dan Onenote. Jika pengguna mendaftar di layanan InkSpace Cloud, maka dokumen pun bisa disimpan dalam format DOC.
Jika ingin menyimpan tulisan tangan dalam bentuk teks, file harus dipindah ke Inkspace. Lalu dari Inkspace pilih menu Share dan pilih Ink to Text, pilih bahasa, tulisan pun berubah jadi teks digital.
Pilih menu Share dan Ink to Vector jika ingin mengubahnya jadi file vektor.
[Gambas:Youtube] Aplikasi Inkspace juga bisa digunakan untuk berkolaborasi dengan pengguna di perangkat lainnya. Kolaborasi juga bisa dilakukan dengan pengguna yang menggunakan komputer desktop lewat layanan
web.
[Gambas:Youtube] 6. Saat selesai mencatat, tekan tombol multifungsi di
smartpad untuk memindahkannya ke aplikasi Inkspace.
7. Tombol multifungsi ini juga berguna untuk menandai bahwa pengguna ingin atau telah berganti ke halaman baru.
Ketika pengguna lupa menekan tombol saat berganti halaman, hal ini bisa diatur kembali di aplikasi Inkspace. Sebab, setiap goresan di Wacom direkam sesuai waktu, sehingga pengguna bisa mengaturnya belakangan. Apakah seluruh goresan akan dijadikan dalam satu file digital atau dipisah dalam beberapa file.
KelebihanPerangkat ini memiliki smartpad yang dibalut dengan marterial kain di bagian luar dan kulit imitasi dibagian dalam, dengan bentuk menyerupai jurnal. Sampul yang tampak kokoh ini membantu melindungi buku catatan dan
smartpad didalamnya.
Folio juga menyediakan pena khusus,
smartpen.
Smartpad hanya bisa mendeteksi tekanan dan goresan dari pena ini. Dari segi penggunaan, pena ini terasa nyaman, mirip dengan pena produk Wacom lainnya baik saat digenggam baik dari segi bentuk dan bahan pena.
 Jika tinta habis, pengguna bisa menggantinya dengan menekan ujung pena menggunakan alat yang sudah disediakan pada paket penjualan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Saat digunakan menggambar, tekanan garis terekam akurat baik untuk goresan ringan, sedang, dan kuat. Selain itu,
smartpad ini juga cukup sensitif menangkap goresan meski pengguna menggunakan buku notes yang cukup tebal. Dari situsnya, Wacom mengklaim bahwa
smartpad masih bisa mendeteksi dengan baik meski terhalang objek setebal 8 milimeter.
Dalam paket penjualannya, Wacom menyertakan buku notes tanpa garis yang cukup tebal sekitar 100 halaman, namun garis tetap bisa terekam dengan baik. Daya tahan baterai ini juga cukup baik, sehingga aman untuk dibawa-bawa tanpa perlu mengisi daya setiap hari.
Selain itu, fungsi untuk mentransfer file dalam bentuk PDF dan vektor cukup membantu pengerjaan mendesain sebab, goresan di kertas bisa langsung diedit di
software vektor.
Kekurangan Bagi ilustrator, menggambar langsung di perangkat Wacom Cintix atau Intuos terasa lebih praktis ketimbang mesti memindahkan gambar dari kertas terlebih dulu (tunechick83/Pixabay) |
Untuk Folio, kami kurang menyukai bodi perangkat yang bersampul. Sebab, membuat perangkat jadi lebih berat dan besar. Sehingga terasa kurang praktis dibawa-bawa bagi penyuka bawaan ringan seperti kami. Namun, bagi mereka yang suka dengan tampilan formal dan elegan, tampilan tablet ini tentu akan cocok.
Buat mereka yang lebih gemar bawaan yang ringan, namun ingin mendapat kemudahan yang ditawarkan Bamboo Folio, mungkin bisa mencoba Bamboo Slate yang lebih sederhana.
Untuk pekerjaan merancang, Wacom Intuos juga dirasa lebih praktis. Desainer grafis kami menilai perangkat ini lebih cocok digunakan untuk mengirimkan sketsa atau rancangan awal yang kemudian akan diolah lagi. Cocok untuk pengguna yang seringkali mendapat ide tiba-tiba di saat tak terduga.
Namun, lantaran ini berarti perancang mesti bekerja dua kali, sehingga ia menilai perangkat ini tak cocok untuk gaya kerjanya.
Kemampuan Inkspace untuk mengenali tulisan tangan dan mengubahnya menjadi teks juga terbatas untuk beberapa bahasa tertentu saja, jadi tak semua bahasa bisa diubah dalam bentuk teks.
Wacom Bamboo Folio ditawarkan dengan harga Rp2,7 juta. Dengan tawaran fungsi yang dinilai masih kurang memenuhi kebutuhan kerjanya, perancang kami menilai harga perangkat tersebut masih terlalu mahal.
Kesimpulan Pena dan bagian luar Wacom Bamboo Folio (CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Perangkat ini berguna bagi mereka yang seringkali tiba-tiba terlintas ide di saat tak terduga. Tapi mereka tak ingin repot mengubah tulisan tangan atau desain dari atas kertas ke dalam bentuk digital.
Bisa digunakan bagi mereka dengan kebutuhan menulis hingga merancang; baik desainer grafis, busana, ilustrator.