Regulator Australia Selidiki Kecurangan Uber Eats

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Selasa, 24 Apr 2018 07:06 WIB
Kepala Komisi Persaingan Perdagangan Australia mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kontrak antara Uber dengan restoran yang gunakan Uber Eats
Ilustrasi. (Foto: newsroom.uber.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Komisi Persaingan Perdagangan Australia mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kontrak antara Uber dengan restoran yang menggunakan layanan Uber Eats untuk pengantaran makanan.

Penyelidikan ini dilakukan pasca laporan dari sejumlah restoran yang mengaku tidak puas dengan ketentuan kontrak dengan Uber. Mereka mengatakan ditelantarkan Uber sehingga pengantaran makanan menjadi terlambat meski mereka telah membayar sejumlah dana untuk mendapatkan layanan itu.

"Tentu saja kami harus menyelidikinya. Kami punya tiga peraturan yang harus ditegakkan di sini. Salah satunya adalah bisnis ke bisnis, apakah ada kesalahpahaman dalam perjanjian?," kata Rod Sims, salah satu pemilik restaurant kepada ABC.
Uber tidak memberikan tanggapan mengenai penyelidikan itu. Namun, Jodie Auster, Kepala Divisi Uber Eats Australia dan Selandia Baru mengatakan sebelumnya bahwa, masuk akal dan adil bagi restoran untuk bertanggung jawab jika mereka salah dalam menjalankan permintaan order.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uber Eats sendiri hadir di Indonesia melalui GrabFood setelah akuisisi yang diperkirakan mencapai Rp27 triliun. Uber memang telah mengibarkan bendera putih pada bisnis di Asia Tenggara dan memilih untuk bergabung dengan Grab yang sama-sama dibanjiri investasi dari Softbank.

Grab ditaksir memberikan 25 persen hingga 30 persen sahamnya pada Uber untuk akuisisi tersebut bulan lalu. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER