Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi asal China,
ZTE, saat ini dikabarkan sedang ancang-ancang untuk menerima kemungkinan terburuk menutup bisnisnya di Indonesia. Hal ini karena ZTE terkena larangan tujuh tahun tanpa suplai komponen yang berteknologi Amerika Serikat, semisal
chipset Qualcomm.
Menurut sumber
CNNIndonesia.com yang enggan disebutkan identitasnya, rekanan ZTE di Indonesia seperti
Indosat Ooredoo dan
Telkomsel telah mengakhiri kerjasama dalam penyediaan jaringan.
Sepanjang pengetahuan narasumber, Indosat diperkirakan tengah menyelesaikan pembayaran layanan jaringan sekitar Rp50 miliar untuk ZTE.
Saat berita ini diturunkan, Indosat dan Telkomsel belum memberikan keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sebagian pegawai ZTE yang merupakan
outsourcing dari PT China Comservice Indonesia (CCSI) yang berada di wilayah Jakarta akan dialihkan sementara ke Indosat Ooredoo. Jumlah pegawai
outsorcing yang terkena dampak ditaksir mencapai 100 orang karyawan.
"(Pekerja
outsourcing) akan mulai bekerja untuk Indosat mulai 1 Mei 2018, dan status kami masih akan berada di bawah CCSI ," ungkap narasumber pada CNNIndonesia.com, Kamis (26/4).
Menurut isu yang bergulir, karyawan yang dipindahtangankan ke Indosat Ooredoo akan menjalani masa percobaan selama 3 bulan.
Pihak Indosat disebut sedang mempertimbangkan posisi mana saja yang bisa diisi oleh mantan pegawai
outsouce ZTE yang berperforma baik.
"Karena ini dampak masalahnya cepat di dunia, maka Indosat ambil keputusannya cepat juga untuk
take over. Karena kalau
open tender [untuk menemukan vendor penyedia jaringan baru] makan waktu, proses transisi makan waktu 2-3 bulan, di masa itu sepertinya [Indosat] akan
open tender lagi," tambah narasumber.
Apabila dalam masa
open tender tersebut, Indosat memilih rekanan lain maka para pegawai ini berpotensi direkomendasikan pada vendor tersebut jika memang masih ingin melanjutkan berkarier di bidang yang sama.
Sementara bagi pegawai yang dinilai buruk performanya oleh Indosat kemungkinan akan diselesaikan kontraknya.
Pihak ZTE Indonesia menyebut bahwa operasional mereka di Indonesia masih berjalan seperti biasa.
"Saat ini kami di
office Indonesia masih beraktivitas seperti biasa dan sebagai vendor masih terus memenuhi tanggung jawab kami terhadap
customer sebaik-baiknya," jelas Miera Rahayu, Brand Communication Manager ZTE melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (26/4).
(age)