Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah AS dilaporkan tengah melakukan penyelidikan juga terhadap Huawei. Sama seperti
ZTE,
Huawei juga tengah diinvestigasi terkait dengan pelanggaran sanksi ekonomi yang tengah dikenakan kepada Iran.
Laporan tersebut tidak menyebutkan apakah investigasi yang dimaksud sama dengan kasus pelanggaran yang menimpa ZTE.
ZTE terkena sanksi tak bisa membeli teknologi AS selama tujuh tahun. Ini berarti ZTE tak bisa membeli cip buatan
Qualcomm. Padahal sekitar 65 persen ponsel cerdas buatan ZTE memakai cip dari Qualcomm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak tersebut diperkirakan bakal dialami oleh mitra dagang ZTE lainnya seperti Google lewat sistem operasi Android yang digunakan ZTE, Texas Instrument, dan GlobalFoundries. Dua perusahaan terakhir adalah perusahaan semikonduktor lain yang juga menjual cip dan sirkuit untuk perangkat telekomunikasi.
Pada 2016, ZTE sempat dituduh melakukan pelanggaran karena melakukan ekspor ke Iran. Padahal saat itu AS memberlakukan sangsi yang melarang perangkat dengan teknologi AS untuk dijual ke Iran.
Namun, pengadilan di AS menemukan bahwa ZTE menjual perangkat dengan teknologi AS ke Iran menggunakan beberapa perusahaan cangkang, yakni perusahaan yang tak aktif yang digunakan untuk manuver keuangan, demikian ditulis
UberGizmo.
Sebelum Departemen Perdagangan AS menjatuhkan sangsi kepada ZTE, FBI juga mendapati perangkat telekomunikasi Huawei dan ZTE mencederai aturan keamanan di AS. Sebab kedua produsen telekomunikasi asal China ini dicurigai bisa menyadap kegiatan telekomunikasi di AS.
(eks)