Bukan Pusat Riset, Apple Bangun Sekolah Pengembang di Serpong

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Senin, 07 Mei 2018 14:58 WIB
Sejak lama Apple digembar-gemborkan akan membuat pusat riset, tapi yang berdiri saat ini hanyalah sekolah pengembang iOS alias Developer Academy.
Pusat riset Apple di BSD, Tangerang Selatan. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple Developer Academy pertama di Indonesia akhirnya dibuka. Talenta lokal yang bergabung di dalamnya diharapkan lihai mengerjakan bahasa pemrograman di ekosistem Apple.

Akademi Apple yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Banten, sudah memiliki satu kelas berisi 75 pelajar. Instruktur ahli dari Apple menjadi mentor di kelas tersebut.

"Kami sangat gembira bisa membuka Apple Developer Academy di Jakarta untuk membantu menyediakan pengembang masa depan dengan kemampuan yang mereka perlukan untuk mengembangkan aplikasi iOS dan bergabung dalam perekonomian berbasis aplikasi yang berkembang pesat," tutur Wakil Presiden Apple untuk Bidang Lingkungan Hidup, Kebijakan, dan Inisiatif Sosial, Lisa Jackson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beragam materi yang diberikan dalam akademi Apple ini, yang berfokus pada bahasa pemrograman. Jenis pemrograman Objective-C dan Swift adalah contoh materi yang mereka ajarkan.

Objective-Z dan Swift adalah bahasa pemrograman yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi di iOS, Apple TV, dan Apple Watch.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan dalam satu tahun ini, akademi Apple diharapkan melahirkan 200 pengembang aplikasi iOS.

"Harapan bagi kita lulusan ini mampu membuat program di dalam ekosistemnya Apple," ujar Airlangga.

Apple Developer Academy ini merupakan kolaborasi antara Apple dan Universitas Bina Nusantara. Buntut dari kerja sama mereka adalah hanya mahasiswa dari Universitas Binus yang boleh ikut akademi ini.

Namun seiring waktu, peserta selain mahasiswa Universitas Binus boleh mengikuti akademi ini. Apple menyebut tak ada batasan waktu untuk ikut dalam Apple Developer Academy.

Pembangunan pusat riset dan pembangunan di BSD ini merupakan kelanjutan dari komitmen investasi Apple di Indonesia yang bernilai US$44 juta.

Komitmen ini dibutuhkan untuk memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen agar mereka bisa menjual produknya kembali secara resmi di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut bahwa pusat riset ini lebih berfokus pada pengembangan talenta. Ia mengatakan ada dua fasilitas serupa yang akan berdiri di wilayah Indonesia lainnya.

"R&D ada macam-macam, ada yang engineering, kita tidak bikin yang seperti itu. R&D kita fokusnya di talent, human capital," ucap Rudiantara. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER