
Kominfo Pantau Akun Penyebar Teror di Facebook cs
Bintoro Agung, CNN Indonesia | Selasa, 15/05/2018 17:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng aparat penegak hukum untuk mengejar akun individu yang menebar konten radikalisme dan terorisme di media sosial. Cara itu dipakai untuk mengakali pelaku yang kerap berkelit dengan berganti akun.
Menkominfo Rudiantara berkata ada sejumlah akun media sosial yang sengaja tidak diblokir. Cara itu ditempuh untuk mengidentifikasi pemilik akun yang sebetulnya.
"Yang belum di-take down dan sudah diidentifikasi itu justru untuk memastikan orangnya ditangkap oleh Polri atau BNPT atau Densus," ujar Rudiantara dalam jumpa pers di gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (15/5).
Rudiantara sebelumnya bercerita pemblokiran kerap diakali dengan berganti akun dari yang lama dengan membuat yang baru. Identifikasi lebih lama oleh penegak hukum dapat membuat penanganan konten radikalisme dan terorisme lebih akurat.
"Kalau dibiarkan langsung ditutup, justru itu muncul lagi, tapi kalau dilacak, kan teman-teman polisi jago tuh," imbuhnya.
Ada ribuan akun yang disebut oleh Rudiantara sudah diblokir setelah insiden bom beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk sementara ini, Rudiantara menyebut ada sekitar 280 akun yang sudah dibekukan di Telegram, 300 akun di Facebook, 250 lebih di YouTube, dan sekitar 70 akun di Twitter.
"Angka-angka itu akun individu, bahwa satu sama lain berkaitan itu sedang ditelaah oleh teman-teman polisi," pungkasnya. (evn)
Menkominfo Rudiantara berkata ada sejumlah akun media sosial yang sengaja tidak diblokir. Cara itu ditempuh untuk mengidentifikasi pemilik akun yang sebetulnya.
"Yang belum di-take down dan sudah diidentifikasi itu justru untuk memastikan orangnya ditangkap oleh Polri atau BNPT atau Densus," ujar Rudiantara dalam jumpa pers di gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (15/5).
"Kalau dibiarkan langsung ditutup, justru itu muncul lagi, tapi kalau dilacak, kan teman-teman polisi jago tuh," imbuhnya.
Ada ribuan akun yang disebut oleh Rudiantara sudah diblokir setelah insiden bom beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
"Angka-angka itu akun individu, bahwa satu sama lain berkaitan itu sedang ditelaah oleh teman-teman polisi," pungkasnya. (evn)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Fakta 3 Gempa Selandia Baru yang Berujung Peringatan Tsunami
Teknologi • 2 jam yang lalu
Zona Megathrust, Alasan Banyuwangi Berpotensi Gempa M 8,7
Teknologi 2 jam yang lalu
Fakta Varian Corona Baru Rusia B.1.1.317: Lebih Menular
Teknologi 1 jam yang lalu