Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi
blockchain berpotensi untuk diterapkan di berbagai bidang, diantaranya kesehatan dan keuangan. Kendati demikian, Founding Member of Indonesian Blockchain Network, Kenneth Destian Tali mengatakan hal ini sulit diterapkan karena masih ada ego sektoral.
Padahal, inti dari
blockchain adalah untuk berbagi data satu pengguna dengan yang lainnya. Hal inilah yang menjadi kendala terbesar dalam penerapan
blockchain di dua industri itu.
Menurut Ken belum tentu antara rumah sakit akan mau saling berbagi data pasien
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang harus dimulai satu instansi dengan instansi lainnya bikin sebuah konsorsium, tugasnya adalah melakukan
research apa data yang berani kita
share satu dengan yang lain. Itu bukan budaya kita untuk saling berbagi," jelas Ken saat ditemui di Slipi, Jakarta, Jumat (25/5).
Selain itu, menurutnya teknologi
blockchain tak bisa diterapkan di semua sektor.
"Setiap perkembangan atau setiap aplikasi yang membutuhkan
roll of update, menurut saya akan sulit melakukan
blockchain. Kita mesti banyak ganti ini-ganti itu. Biasanya kalau banyak
update akan sangat sulit," ucap Ken.
Server yang digunakan oleh teknologi
blockchain juga sangat banyak, sehingga memperlambat perkembangan teknologi ini.
(eks)