Data Facebook Juga 'Bocor' ke Tangan Produsen Ponsel

RBC | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 05:52 WIB
Selain melibatkan Cambridge Analytica, laporan terbaru mengungkap data pengguna Facebook ternyata juga bisa diakses bebas oleh produsen ponsel.
Data pengguna Facebook dilaporkan juga bisa diakses oleh produsen perangkat pintar. (Foto: CNN Indonesia/ Herman Setiyadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal kebocoran data 87 juta pengguna Facebook ternyata bukan hanya dimanfaatkan oleh melibatkan Cambridge Analytica. Dalam laporan terbaru diketahui bahwa produsen ponsel dan tablet pintar ternyata juga memiliki akses terhadap data pengguna Facebook.

Laporan ini diungkap oleh The New York Times, terutama soal adanya kerja sama berbagi data antara Facebook dengan sejumlah produsen ponsel. Setidaknya ada 60 produsen perangkat pintar termasuk Apple, Amazon, BlackBerry, Samsung, dan beberapa lainnya yang masih menjalin kerja sama hingga sekarang.

Lantaran kerja sama tersebut, sejumlah fitur Facebook dimungkinkan untuk terintegrasi dengan ponsel. Misalnya, pengguna BlackBerry bisa melakukan panggilan telepon dengan kontak di daftar pertemanan Facebook mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Integrasi semacam itu bisa jadi menjadi penting ketika produsen belum memiliki spesifikasi mumpuni untuk menjalankan aplikasi Facebook pada ponsel besutannya.

Mengutip Times, Facebook tidak memperlakukan para produsen sebagai pihak ketiga sehingga mereka bisa mengakses data pengguna tanpa terlebih dulu memerlukan persetujuan.

Dilaporkan pula bahwa beberapa perusahaan bahkan bisa mengambil data teman-teman pengguna, meskipun mereka sudah memilih untuk tidak membagikan informasi terebut. Tapi, sejak April lalu Facebook berupaya mengakhiri kerja sama ini dengan produsen perangkat pintar.

"Ini seperti memasang gembok pada pintu rumah Anda, tapi si pembuat gembok memberikan kunci kepada teman-temannya sehingga mereka bisa masuk dan membongkar barang-barang tanpa perlu meminta izin dari Anda," ungkap Ashkan Soltani, mantan kepala teknologi Komisi Perdagangan Federal (FTC) yang kini menjadi konsultan privasi mengibaratkan cara kerja produsen ponsel mengakses data Facebook.

Tentu saja fakta tersebut bertentangan dengan kesepakatan yang dibuat Facebook dengan FTC pada 2011. Dalam kesepakatan itu, Facebook dituntut untuk bisa memastikan bahwa pengguna menyetujui jika data mereka dibagikan kepada pihak-pihak di luar pengaturan privasi yang sudah ditetapkan perusahaan.

Di sisi lain, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini membantah isu tersebut. Mereka meyakinkan diri bahwa kerja sama dengan produsen perangkat pintar terkendali sejak awal dan hal ini berbeda dengan skandal yang melibatkan Cambridge Analytica.

"Mitra-mitra kami menandatangani persetujuan yang mencegah mereka memanfaatkan data pengguna Facebook selain untuk kepentingan membuat pengalaman pemakaian yang mirip dengan Facebook," tulis VP of product partnership Ime Archibong dalam tulisan blog seperti dilaporkan Mashable.

"Mitra kami tidak dapat mengintegrasikan fitur-fitur pengguna Facebook dengan perangkat pintar buatan mereka tanpa seizin pengguna."

Facebook juga menyangkal laporan New York Time dengan mengatakan bahwa informasi mengenai teman termasuk foto yang tersimpan di platform mereka hanya bisa diakses di perangkat di mana penggunanya telah memilih untuk membagikan informasi tersebut kepada teman-teman mereka dan tergolong bukan sebagai sebuah pelanggaran. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER