Facebook Bagi Data Pribadi ke Huawei, Pemerintah AS Was-was

RBC | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 18:43 WIB
Facebook menjalin kerjasama akses data dengan Huawei selain dengan 60 produsen smartphone lainnya yang membuat pemerintah AS was-was.
Facebook menyatakan pihaknya berbagi data dengan sejumlah vendor perangkat pintar. (REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook menjalin kerjasama akses data dengan Huawei. Hal ini terungkap setelah sebelumnya Facebook diketahui juga melakukan kerjasama serupa dengan 60 perusahaan ponsel lain seperti Apple, Amazon, BlackBerry, Samsung.

Hal ini menjadi besar di Amerika Serikat lantaran Huawei tengah menghadapi kecurigaan soal digunakannya perangkat telekomunikasi mereka untuk penyadapan pemerintah China.

"Kabar bahwa Facebook memberikan izin kepada perusahaan asal Tiongkok seperti Huawei dan TCL untuk mengakses data telah menimbulkan kekhawatiran serius, dan saya akan mempelajari lebih jauh tentang bagaimana Facebook dapat menjamin bahwa informasi tentang pengguna mereka tidak dikirim kepada server Tiongkok," kata Vice Chairman dari Senate Select Committee on Intelligence Mark Warner.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, menurut laporan yang dirilis House Intelligence Committee pada 2012, Huawei memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok.

Apalagi, Huawei tidak kooperatif dalam proses investigasi tersebut dan menolak untuk menjelaskan hubungannya dengan pemerintah Tiongkok atau Partai Komunis Tiongkok.

Kemarin (5/6), Senate Commerce Committee menyurati Facebook untuk meminta penjelasan lebih lanjut tentang hubungan Facebook dengan vendor perangkat pintar tersebut.

Mereka juga mempertanyakan pernyataan Facebook yang menyebut bahwa data yang dibagikan tidak disalahgunakan.

The New York Times mencatat bahwa kerjasama data antara Facebook dan vendor perangkat pintar ini sudah terjalin sejak 2010.

Meski demikian, Facebook menolak menyebut hubungan-hubungan kerja sama ini sebagai suatu skandal privasi. Ia menekankan kalau pihaknya melakukan pembatasan yang ketat terhadap bentuk integrasi gawai ini.

Facebook juga menegaskan kepada The New York Times bahwa akan memutuskan hubungan dengan Huawei paling lambat akhir pekan ini, seperti dilansir dari TechCrunch.

Terkait pengelolaan data pribadi, setelah skandal Cambridge Analytica terungkap Facebook menyebut akan memperbaiki pengelolaan data kepada penggunanya. Perusahaan itu pun mengumumkan kepada seluruh penggunanya terkait pembaruan syarat, kebijakan data, dan kebijakan cookie.

Selain itu, Facebook menjanjikan bahwa pengguna akan segera dapat mengontrol privasi dan informasi yang dibagikan di Facebook dengan cara-cara yang baru.
(eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER