Robot Belum Ambil Alih Pekerjaan Manusia Saat Ini

RBC | CNN Indonesia
Senin, 11 Jun 2018 12:33 WIB
Peneliti dari The London School of Economics memperkirakan robot dan teknologi kecerdasan buatan belum bisa menggantikan profesi manusia untuk saat ini.
Ilustrasi. (dok. REUTERS/Michaela Rehle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prediksi mengenai keberadaan robot yang bisa mendepak profesi manusia nampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

Mirko Draca, peneliti dari The London School of Economics menyebut pekerjaan yang melbatkan robot dan kecerdasan buatan baru bisa terelisasi paling cepat 10 tahun sejak sekarang.

Untuk saat ini, Draca mengatakan dunia tengah dalam era melakukan uji coba dan 'investasi' dengan beragam teknologi. Sementara efek dari periode yang terjadi saat ini diperkirakan baru terasa imbasnya dalam 10 hingga 15 tahun kedepan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip The Register, ketertarikan dunia pada automasi hanya bertumpu pada yang mampu melakukan pekerjaan manusia dan cenderung meningkat di masa-masa resesi.

Meski begitu, Draca tak menampik jika automasi bisa mengatasi kelesuan bisnis dan industri, meningkatkan skala ekonomi, dan memangkas peran manusia di sejumlah profesi yang digantikan oleh robot.

Dikhawatirkan hal ini bisa berpengaruh bagi para pekerja akan kehilangan pekerjaan dan tidak bisa mendapatkannya kembali. Hal itu karena pada saat resesi mesin sudah mengambil alih pekerjaan mereka.

Ia juga mengatakan sejatinya perubahan pola kerja industri sudah terasa melambat sejak tren komputer pada tahun 1990-an. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di era itu tidak berbanding lurus dengan kemunculan teknologi baru.

Meski demikian, ia memperkirakan produktivitas dan inovasi akan segera mengalami kemajuan karena keduanya tengah berada dalam sebuah siklus.

"Kami memperkirakan kecerdasan buatan dan robotika akan mengalami peningkatan produktivitas dalam 10 hingga 15 tahun mendatang," imbuhnya.

Dilaporkan V3, sejauh ini memang belum ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa teknologi baru akan menjadi ancama bagi pekerja.

Namun dunia usaha kian menyadari bahwa mereka perlu mengendalikan biaya operasional untuk mengatasi ancaman tersebut. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER