Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah ekspansi ke Vietnam dan Thailand, perusahaan
ride-hailing Gojek juga terus memperluas layanan di dalam negeri. Vice President of Corporate Communication Gojek, Michael Say mengatakan hingga kuartal kedua 2018, layanan Gojek sudah berada di 10 kota baru.
"Kemarin sudah ada sektiar 10 kota baru sepanjang kuartal kedua. Kotanya pun bukan kota yang besar saja tapi rural,
second city, misalnya Sabang dan Pangkal Pinang kemarin baru buka," kata Michael di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
10 kota ini tidak hanya berada di pulau Jawa atau Sumatera, tapi juga di Pulau Sulawesi. Michael mengatakan Gojek akan terus mengembangkan jangkauan ke seluruh Indonesia sesuai dengan rencana dari CEO Gojek
Nadiem Makarim. Hingga saat ini, Gojek telah membuka layanan kurang lebih ke 60 kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nadiem bilang di awal tahun, kami akan ekspansi dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, kedepannya kami akan terus ekspansi untuk memperkuat footprint kami di dalam negeri, ujar Michael.
Michael mengatakan melakukan penerapan yang sama antara ekspansi di luar negeri dan dalam negeri. Keduanya menggunakan strategi pendekatan lokal. Ia menjabarkan strategi pendekatan ini adalah menimbang karakteristik penduduk, jumlah penduduk, bahkan kearifan lokal setempat.
"Kami lihat karakteristiknya, jadi tidak asal masuk saja. Kami lihat kebutuhan mereka seperti apa dan bagaimana cara kami memenuhi itu. Ekspansi Gojek selalu menggunakan pendekatan lokal," ucap Michael.
Michael kemudian mengambil contoh penerapan kearifan lokal oleh Gojek di Gorontalo. Michael mengatakan di Gorontalo itu transportasi umum di Gorontalo itu adalah Bentor alias Becak Motor. Oleh karena itu mitra Gojek di kota tersebut menggunakan Bentor ketika beroperasi.
"Contoh, Gorontalo itu tidak ada angkutan umum seperti angkot, taksi. Mereka sudah biasa dengan kearifan lokal seperti bentor. Jadi kalau teman-teman ke Gorontalo itu dapat Gojek Bentor. Kami coba sesuaikan juga dengan demand di kota tersebut," ujar Michael.
Sebelumnya, Gojek pada 25 Juni kemarin secara resmi melakukan ekspansi ke Thailand dan Vietnam. Ke depan, Gojek berencana memboyong layanan transportasi berbasis aplikasi ke Thailand, Vietnam, Singapura dan Filipina. Untuk memuluskan bisnisnya, perusahaan yang didirikan Nadiem Makariem itu merogoh kocek Rp7,1 triliun (sekira US$500 juta).
Gojek sebelumnya telah mengantongi pendanaan dari sejumah perusahaan raksasa seperti Astra, Google, Tencent, Meituan, JD.com, dan lainnya.
(age)