Tik Tok Temui PPA Bahas Edukasi Konten Digital

JNP | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 20:20 WIB
Usai menemui Menkominfo pada Rabu (4/7) karena layanannya diblokir, Tik Tok kini menemui PPA untuk membahas soal edukasi konten digital.
Tik Tok temui PPA bahas edukais k onten digital. (Foto: Diolah dari Istockphoto/Halfpoint)
Jakarta, CNN Indonesia -- Induk perusahaan pembuat layanan video singkat Tik Tok, ByteDance Kamis (5/7) melakukan pertemuan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA). Topik utama pertemuan tersebut untuk membahas potensi kontribusi Tik Tok dalam mempromosikan konten edukasi anak.

Pertemuan dilakukan setelah delapan DNS Tik Tok diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Selasa (3/7). Kominfo menyebut temuan konten negatif yang bisa memberi pengaruh buruk bagi anak jadi alasan utamanya.

"Kami menyadari bahwa Tik Tok mampu berkontribusi bagi Indonesia untuk mempromosikan pesan mendidik kepada perempuan dan anak-anak," kata Zhen Liu, SVP Bytedance mengatakan dalam keterangan resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liu mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan standar industri digital dan memperkuat keamanan penggunaan media sosial di Indonesia. Komitmen ini didasari agar anak-anak Indonesia tidak terpapar konten negatif di media sosial.

Ia juga berjanji untuk menjaga kualitas konten Tik Tok agar tidak sekedar jadi 'layanan goyang jari'.

"Kami ingin turut membantu membuat pengalaman Internet yang baik dan positif dan mendukung kreasi konten berkualitas tinggi di konten platform yang kami miliki," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Sitepu mengatakan Tik Tok sudah seharusnya menjadi mitra pemerintah untuk menyebarkan konten positif dan edukasi digital. 

Pribudiarta juga menegaskan Tik Tok harus mengikuti beleid Kementrian PPA yang mengatur soal konten ramah anak. Bukan hanya Tik Tok, peraturan serupa juga berlaku untuk seluruh penyedia layanan di Indonesia.

"Tik Tok diharapkan berkomitmen dalam perlindungan anak dengan memberikan batasan-batasan dan aturan yang jelas terkait hal tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut dalam pertemuan ini kedua belah pihak berdiskusi soal potensi kolaborasi peluncuran kampanye dalam rangka Hari Anak Nasional di pertengahan bulan Juli.

Kampanye ini menggunakan machine learning yang mampu menghadirkan konten ramah anak sekaligus sebagai program edukasi bagi orang tua untuk menyebarkan penggunaan internet sehat. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER