Jakarta, CNN Indonesia --
Twitter melaporkan telah menagguhkan lebihd ari satu juta akun per hari dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi aliran informasi palsu di
platform mereka.
Sepanjang Mei dan Juni, layanan mikroblogging ini melaporkan sudah menangguhkan lebih dari 70 juta akun. Langkah serupa akan terus berlanjut pada bulan Juli.
"Sulit untuk percaya bahwa 70 juta akun terpengaruh ketika Twitter hanya memiliki 336 juta pengguna aktif bulanan," ungkap analis Wedbush, Michael Pachter seperti dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan mengambil langkah untuk menghapus akun pengguna dengan tujuan memperkenalkan pembaruan untuk memantau konten yang bisa menyebarkan informasi palsu.
Pada kuartal kedua 2018 pengguna Twitter diperkirakan tumbuh hampir 3 persen.
"Dugaan saya adalah bahwa sejumlah besar akun yang ditangguhkan ini tidak aktif. Seharusnya berdampak kecil pada perusahaan," ucap Patcher.
Menurut sumber
Washington Post, penghapusan akun yang tidak diinginkan secara agresif berimbas pada penurunan pengguna bulanan.
"Karena peningkatan teknologi dan proses selama setahun terakhir, kami sekarang menghapus 214 persen lebih banyak akun karena melanggar kebijakan spam kami setiap tahun-ke-tahun," kata perusahaan dalam blog resmi bulan lalu.
Pada Mei lalu, Twitter mengidentifikasi lebih dari 9,9 juta akun berpotensi menyebarkan spam. Jumlah ini naik dibandingkan Desember 2017 yang mencapai 6,4 juta.
(age/evn)