Peretasan di Pilpres AS Libatkan Bitcoin dan Teknik Phishing

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 15 Jul 2018 05:30 WIB
Surat dakwaan AS terhadap 12 mata-mata Rusia mengungkap detil upaya peretasan jelang Pilpres 2016 yang melibatkan teknik phishing dan dompet bitcoin.
Surat dakwaan AS terhadap 12 mata-mata Rusia mengungkap detil upaya peretasan jelang Pilpres 2016 yang melibatkan teknik phishing dan dompet bitcoin. (Reuters/David Gray)
Jakarta, CNN Indonesia -- Surat Dakwaan pemerintah Amerika Serikat terhadap belasan mata-mata Rusia yang diterbitkan Jumat (13/7) memuat bukti teknis rinci untuk mendukung dugaan bahwa Rusia meretas dan membocorkan informasi untuk mempengaruhi pilpres AS 2016.

Dengan menelusuri kendali surat elektronik dan akun media sosial dan satu alat koneksi internet jarak jauh, dokumen dakwaan sepanjang 29 halaman itu untuk pertama kali memperlihatkan bahwa sekelompok warga Rusia yang sama menyewa server, menyasar pejabat Partai Demokrat dengan cara phishing yang bertujuan mendapatkan informasi rahasia dan berkomunikasi dengan Partai Republik serta penyebar informasi hasil retas lain.

Pada Jumat (13/7), sebanyak 12 mata-mata Rusia didakwa melakukan peretasan ke jaringan komputer Partai Demokrat tahun 2016. Peretasan ini dianggap bagian dari operasi Moskow untuk campur tangan dalam pilpres AS agar Donald Trump menang.
Dakwaan sebelumnya yang diterbitkan Februari lalu menyebut sejumlah warga Rusia lain memata-matai dan menyebarkan propaganda di sosial media, namun tidak menghubungkan kegiatan itu dengan peretasan, upaya phishing atau menyebarkan informasi curian kepada pihak partai Republik, seorang kandidat Kongres partai itu dan situs seperti DCLeaks yang menerbitkan materi curian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dakwaan sebelumnya hanya menyebut keterlibatan Rusia dalam pabrik penyebaran informasi palsu dan peternakan akun bot yang menyebabkan berbagai masalah di Twitter," kata John Bambenek, wakil presiden perusahaan keamanan internet ThreatStop Inc.

"Aspek menarik dalam dakwaan baru ini meliputi bagaimana hubungan antara layanan penggunaan kembali alamat surat elektronik, dompet bitcoin dan infrastruktur. Pihak Rusia tidak menyembunyikan itu semua dengan baik."

Berkas itu menyebut bahwa para pelaku mempergunakan dana bitcoin yang sama untuk membeli akun virtual jaringan publik untuk berkomunikasi dan untuk menyewa satu server di Malaysia sebagai host DcLeaks.com. Mereka mempergunakan server Malaysia itu untuk masuk ke akun Twitter Guccifer 2.0 dan untuk mendaftarkan situs yang digunakan untuk meretas komite partai Demokrat.
Salah satu warga Rusia tersebut menyelidiki situs pemilu di Iowa, Florida dan Georgia untuk mencari kelemahannya hanya beberapa hari sebelum hari pencoblosan Pilpres pada November 2016.

Sejumlah peneliti mengatakan berkas dakwaan itu kemungkinan bergantung pada intelijen sinyal AS, yang hasil penyelidikannya jarang diungkap, karena mengutip pesan elektronik yang dikirim ke organisasi tertentu yang diduga adalah WikiLeaks di London.

Komunikasi angara Guccifer 2.0 dan WikiLeaks juga melemahkan bantahan pendirinya, Julian Assange, bahwa dia tidak mendapatkan surat elektronik Partai Demokrat yang diterbitkan dari Rusia.
"Tingginya kemampuan mengumpulkan informasi intelijen dari penyelidikan ini sangat luar biasa," kata peneliti Institut Internasional Ilmu Komputer yang berafiliasi dengan Universitas Berkeley, Nicholas Weaver.

Terutama, surat elektronik antara Guccifer 2.0 dan organisasi yang diduga WikiLeaks "mengisyaratkan bahwa NSA (Badan Keamanan Nasional AS) mendapatkan akses ke akun surat elektronik Guccifer 2.0 atau WikiLeaks atau keduanya."

Penyelidikan juga menemukan pencarian-pencarian internet tertentu oleh terdakwa dan topik-topik yang dicari pada mesin-mesin yang diretas.

Langkah pembeberan yang begitu banyak "memperihatkan betapa serius masalah ini, dan yang terpenting adalah menyebut bahwa Rusia melakukan peretasan ke AS untuk membantu Trump dan mengalahkan Hillary Clinton," ujar Weaver. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER