LAPAN Gelar Pengamatan Gerhana Bulan Terlama di Enam Kota

RBC | CNN Indonesia
Senin, 23 Jul 2018 13:04 WIB
LAPAN akan melakukan pengamatan gerhana bulan total terlama di enam kota. Meski demikian, fenomena ini bisa dinikmati di mana saja pada Sabtu (28/7).
Gerhana bulan total terlama akan berlangsung pada Sabtu (28/7) dini hari di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Balai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin memastikan pihaknya akan melakukan pengamatan gerhana bulan total terlama pada Sabtu (28/7) mendatang.

Tahun ini, Djamal mengatakan pengamatan akan dilakukan di Pasuruan. Selain dilakukan secara internal, pengamatan mendatang juga melibatkan klub astronomi dan perorangan.

"Diikuti sekitar 20 klub astronomi amatir dan peserta perorangan. Mereka membawa teleskop masing-masing. Ada sekitar 23 teleskop yang akan digunakan," kata Djamal melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan tidak ada alasan khusus pemilihan lokasi pengamatan. Menurutnya, pemilihan Pasuruan sebagai lokasi pengamatan karena melihat kesiapan.

Menurutnya, selain di Pasuruan pengamatan serupa juga akan dilakukan oleh Balai LAPAN Garut, Sumedang, Pontianak, Bukitinggi, dan Biak. Djamal mengatakan tak ada pengamata khusus yang diincar LAPAN dari fenomena alam tersebut.

"Hanya foto prosesnya saja, tidak ada tujuan saintifik," imbuhnya.

Pada Sabtu (28/7) masyarakat di Indonesia bisa menyaksikan fenomena astronomi berupa gerhana bulan total terlama dengan durasi 103 menit.

Fase total gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 02.30 WIB hingga 04.13 WIB atau sekitar satu jam 43 menit. Gerhana bulan total akan berakhir sekitar pukul 05.19 WIB.

Gerhana bulan total terlama bisa dinikmati dengan mata telanjang asalkan tidak terganggu cuaca mendung dan minim polusi cahaya. Djamal juga menegaskan fenomena astronomi ini bisa dinikmati di seluruh daerah di Indonesia.

"Asal cuaca cerah, dari mana pun bisa mengamati karena bulan purnama itu cukup terang. Karena sekarang ini kita sedang musim kemarau, jadi kemungkinan untuk mendung atau hujan kecil," ujarnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER