Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Human Capital Management
Telkom Herdy R. Harman mengatakan 18 dari 60 transponder
satelit Merah Putih sudah dipesan oleh perusahaan Indonesia di berbagai sektor.
"Yang sewa macam-macam ada perbankan, konsumen, operator telekomunikasi, semuanya. Kita mencoba mendigitalisasi Indonesia hingga pelosok negeri," ujar Herdy di kantor Telkom, Jakarta, Selasa (7/8).
Dalam kesempatan yang sama Manajer Proyek Satelit Merah Putih Ricky Kusnandar meyakini angka ini akan terus meningkat. Pasalnya perusahaan dari negara Asia Tenggara dan Asia Selatan juga bisa menyewa satelit ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klien kami juga bisa dari luar negeri. Tentu angka ini akan meningkat," ujar Ricky.
Herdy menyebut peluncuran satelit Merah Putih ini untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Selain itu, kebutuhan transponder di Indonesia masih cukup banyak yang belum terpenuhi.
"Fungsinya kita sebagaimana umumnya, memenuhi kebutuhan telekomunikasi, utamanya untuk ekonomi digital. Dari sisi kebutuhan transponder Indonesia juga masih butuh banyak," kata Herdy.
 Foto: Dok. SSL |
Bisnis satelit ini menurutnya cukup potensial. Pasalnya, pemain di bidang satelit masih sedikit, sementara permintaan transponder sangat banyak.
"Pasar juga masih luas dan teknologi juga masih banyak yang bisa dikembangkan oleh jasa satelit Telkom Indonesia," imbuhnya.
Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya senantiasa mendorong bagi perusahaan telekomunikasi kebutuhan strategis terkait permintaan jaringan telekomunikasi.
"Saya senantiasa meminta teman teman telko untuk meningkatkan kapasitas internet dengan menggunakan satelit untuk memenuhi kebutuhan internet yang berkembang luar biasa di Indonesia," ujar Rudiantara lewat siaran video.
Rudiantara kemudian berharap satelit Merah Putih akan memperkuat infrastruktur telekomunikasi dan menyumbang 91 persen kapasitas kebutuhan telekomunikasi di Indonesia.
(evn)