Elon Musk Gandeng Goldman Sachs Buat Tesla 'Go-Private'

RBC | CNN Indonesia
Selasa, 14 Agu 2018 15:46 WIB
CEO Tesla Elon Musk 'bersikeras' buat Tesla kembali menjadi perusahaan tertutup. Dia akan menggandeng Silver Lake dan Goldman Sachs sebagai konsultan keuangan.
Ilustrasi. (Foto: REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Tesla Elon Musk kembali mencuitkan niatnya membuat Tesla kembali menjadi perusahaan tertutup.

Dalam cuitannya, Musk menjelaskan semangatnya untuk bekerja bersama beberapa rekan dari mulai konsultan keuangan hingga hingga konsultan legal untuk membawa Tesla kembali tertutup.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk akan menggandeng Goldman Sachs dan Silver Lake untuk menjadi konsultan keuangan perusahaan.

Pada Senin (13/8), Musk menyatakan bahwa manajer dari organisasi pendanaan asal Arab Saudi telah berkali-kali menyatakan dukungan terhadap privatisasi Tesla. Musk juga mengaku masih terus melakukan komunikasi dengan organisasi tersebut dan investor-investor lain.
Musk pun berkata bahwa ia masih mencari tahu seberapa banyak investor Tesla yang mau mengambil risiko menanam modal di sebuah perusahaan privat baru, dan berapa banyak uang yang harus dirinya siapkan untuk menutupi dana yang tak mau digelontorkan oleh para investor sisanya.

"Saya keluar dari rapat dengan lembaga pendanaan Arab itu pada 31 Juli lalu, tanpa meragukan bahwa transaksi dengan mereka akan berjalan, tinggal menunggu waktu saja," ujar Musk, dikutip dari Reuters.

"Itulah mengapa saya menuliskan 'pendanaan dijamin' pada pengumuman tanggal 7 Agustus."

Selama hampir dua tahun, lembaga yang bernama Public Investment Fund (PIF) tersebut dikabarkan telah berkali-kali mendekati Musk dan mendorongnya untuk melakukan privatisasi Tesla, dan pertemuan terakhir mereka terjadi setelah lembaga tersebut membeli hampir lima persen saham Tesla.
Para petinggi PIF sebelumnya pernah menyatakan bahwa seluruh keputusan di dalam organisasi diambil secara berhati-hati dan menekankan pada tata kelola perusahaan. Dewan PIF sendiri diketuai oleh putra mahkota Arab, Pangeran Mohammed bin Salman.

Para analis Wall Street menyatakan keraguan mereka terkait kemampuan Musk untuk menjadikan Tesla perusahaan tertutup. Jika ini sungguh terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi go-private terbesar dengan banderol harga sebesar US$72 miliar.

Musk sendiri memprediksi bahwa hanya dua pertiga investor Tesla sekarang yang mungkin akan memindahkan saham mereka ke perusahaan privat. Namun, ia mengakh masih terus berdiskusi dengan para pemegang saham terbesar dan penasihag sebelum menetapkan transaksi.

Di samping itu, investasi besar dari Arab Saudi kemungkinan akan memicu reaksi dari Komite Investasi Asing Amerika Serikat, yang mengawasi transaksi-transaksi yang memiliki risiko terhadap keamanan negara.
Seorang sumber yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa Silver Lake hanya menawarkan bantuan kepada Musk tanpa kompensasi, dan perusahaan tersebut belum direkrut secara resmi sebagai penasihat finansial oleh Tesla.

Di samping itu, sumber tersebut mengungkap bahwa hingga saat ini Silver Lake tidak berminat untuk berpartisipasi sebagai investor. Silver Lake menolak untuk memberikan komentar terkait hal ini.

Musk yang sampai sekarang masih berusaha mencari pendanaan untuk mengeksekusi rencananya juga mengatakan bahwa sejumlah badan hukum yakni Watchell, Lipton, Rosen & Kutz and Munger, serta Tolles & Olson akan menjadi penasihat hukum dalam hal ini.

Pasalnya, cuitan Musk pada Selasa lalu (7/8) menjadi sebuah ranjau hukum bagi dirinya sendiri. Hingga saat ini belum ada investor yang secara resmi menyatakan dirinya terlibat dalam rencana privatisasi Tesla, dan Musk kini berhadapan dengan tuntutan para investor Tesla yang mengklaim cuitan tersebut membawa ancaman bagi keamanan perusahaan. (age)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER