Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit Aqua, Terra, SNNP milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa (
LAPAN) memantau ada 526 titik api atau
hotspot di Provinsi Kalimantan Barat selama 24 jam terakhir.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan selama sepekan terakhir mayoritas titik api muncul akibat hutan dan lahan yang dibakar.
"Sebanyak 526 titik api tersebut, terdiri dari sebanyak 331 titik api kategori sedang, dan kategori tinggi sebanyak 195 titik api," kata Sutopo dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik api yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat hanya 526 dari total 1.117 hotspot yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini upaya pemadaman terus dilakukan. Disamping peningkatan patroli dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Namun demikian, LAPAN menegaskan hasil penginderaan jauh ini belum dapat digunakan untuk menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran hutan.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan hasil pemantauan titik api tidak bisa diketahui hanya dari hasil penginderaan satelit.
"Penyebab (kebakaran hutan) tidak bisa diketahui dari citra satelit saja. Verifikasi lapangan yang bisa menentukan penyebabnya," terang Thomas dalam pesan singkat, Senin (20/8).
(evn)