Susul Facebook, Google Bersih-bersih Konten Hoaks Iran

RBC | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Agu 2018 08:03 WIB
Google mengidentifikasi dan menutup 39 channel YouTube, enam blog pada situs blogger, dan 13 akun Google+
Ilustrasi. (Foto: dok. Google Doodle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Facebook dan Twitter menghapus ratusan akun asal Iran yang mengandung kampanye informasi palsu, kini giliran Google yang melakukan aksi 'bersih-bersih'.

Pada Kamis (23/8) Google menyatakan telah mengidentifikasi dan menutup 39 channel di YouTube, enam blog pada situs blogger, dan 13 akun Google+ yang diduga memiliki hubungan dengan Islamic Republic of Iran Broadcasting.

Akun-akun YouTube tersebut tercatat sudah memperoleh sekitar 13 ribu penonton, dan Google menyebut kampanye ini sudah berlangsung sejak bulan Januari 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investigasi kami terkait topik-topik semacam ini masih berlangsung dan kami akan terus membagikan temuan-temuan yang kami peroleh kepada para penegak hukum serta pihak-pihak pemerintahan terkait di Amerika Serikat dan seluruh dunia," tulis Google dalam sebuah postingan blog, dikutip dari Reuters.

Google bekerja sama dengan konsultan keamanan siber FireEye yang pada awal minggu ini pertama kali mengumumkan informasi tentang kampanye informasi palsu dari Iran tersebut.

FireEye mengatakan bahwa pihaknya memang sudah mencurigai kampanye yang berasal dari Iran ini, dan menyebut kampanye tersebut ditujukan ke AS, Inggris, Amerika Latin, dan negara-negara di Timur Tengah.

Dilansir dari The Verge, FireEye juga turut membantu Facebook dan Twitter dalam mengidentifikasi akun-akun yang terhubung dengan Iran dan Rusia.

Sebelumnya, Facebook telah menghapus 652 laman, akun, dan grup yang diidentifikasi merupakan bagian dari kampanye informasi palsu atau hoaks yang disinyalir berasal dari Iran. Mereka  juga menemukan sejumlah laman yang terkoneksi dengan Rusia.

Twitter juga mengumumkan bahwa mereka telah mengidentifikasi dan menghapus 284 akun, banyak di antaranya terkait dengan Iran yang juga melakukan manipulasi secara terkoordinasi. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER