Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan
ride-hailing Gojek diisukan bakal membeli saham JD Finance. JD Finance sendiri adalah afiliasi perusahaan keuangan
JD di Indonesia. Pembelian saham ini dikabarkan dapat mengarah kepada merger antara Gojek dan JD Finance.
Kabar lain menyebutkan bahwa transaksi ini bisa mengarah pada akuisisi Gojek atas operasional JD Finance di Indonesia, seperti disampaikan sejumlah sumber
Deal Street Asia.
Sebelumnya, Gojek telah bekerjasama dengan layanan
e-commerce JD.ID. Perusahaan induk JD di China juga berpartisipasi pada pendanaan Gojek senilai US$1,5 miliar atau setara dengan kira-kira Rp2,1 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain JD, sejumlah perusahaan raksasa yang juga menjadi bagian dalam pendanaan tersebut adalah Astra, Google, Tencent, dan Meituan. Suntikan dana tersebut digunakan oleh Gojek untuk melakukan ekspansi bisnisnya ke beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
Salah satunya adalah dengan mengekspansi layanannya di Vietnam. Pada awal bulan ini, Gojek telah resmi mengaspal di jalanan Vietnam dengan nama Go-Viet.
Selain itu, CEO Gojek Nadiem Makarim juga pernah mengatakan hendak mengembangkan Gojek tidak sekedar sebagai layanan transportasi saja, tetapi menyediakan layanan lintas sektor berbasis antaran seperti Gofood dan Gosend, hingga sistem pembayaran Gopay.
Di samping itu, belakangan ini JD memang diketahui mulai memperluas bisnisnya ke Indonesia, salah satunya dengan cara membuka sebuah gerai fisik di Jakarta pada awal Agustus lalu.
Toko fisik bertajuk JD.ID-X tersebut merupakan toko fisik pertama yang dibuka JD di luar negara asalnya, China.
(eks)