Pesawat Antariksa NASA Himpun Sampel Petunjuk Awal Kehidupan

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Sep 2018 04:59 WIB
Pesawat luar angkasa milik NASA, OSIRIS-REx berada di posisi terdekat dengan asteroid Bennu untuk mengumpulkan sampel debu petunjuk awal kehidupan.
Pesawat antariksa NASA, Osiris-Rex. (Foto: NASA/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Misi pesawat luar angkasa OSIRIS-REx untuk mendekati asteroid kuno, Bennu mulai menampakkan hasil. Misi Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) kali ini tak lain untuk mengumpulkan sampel debu luar angkasa.

Pesawat luar angkasa milik NASA ini dilaporkan juga telah mengambil sampel gambar buram pertama dari tubuh kosmik yang memiliki diameter 500 meter.

Serangkaian temuan pada misi kali ini bertujuan untuk mengungkap petunjuk awal kehidupan di tata surya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OSIRIS-REx akan menjalankan misi memutari Bennu dan mengumpulkan sampel yang diperolehnya untuk diteliti kembali di Bumi pada 2023. Gambar pertama yang berhasil diabadikan diambil dari jarak 2,3 juta kilometer dengan Bennu pada 17 Agustus silam.

"Ini adalah jarak paling dekat dengan Bennu. Studi ini penting karena kita berada di sekitar asteroid, lebih dekat dari jarak Bumi dan asteroid selama ini," ungkap Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx dari University of Arizona.

Dilaporkan AFP, Bennu dipilih dari sekitar 500 ribu asteroid lainnya di tata surya lantaran mengorbit dekat dengan orbit Bumi mengelilingi matahari. Selain memiliki jarak ideal, studi ilmiah mencatata Bennu sebaai salah satu asteroid tertua yang diketahui NASA.

Asteroid ini diketahui juga memiliki karakteristik lain mulai dari kaya kandungan karbon, merupakan jenis tubuh kosmik yang kemungkinan telah mengirimkan material yang mendorong kehidupan di Bumi miliaran tahun yang lalu.

Misi kali ini sebenarnya bukan pertama bagi pesawat antariksa untuk menjelajah asteroid. Sebelumnya, pesawat antariksa milik Jepang telah melakukan misi serupa dan Eropa bahkan berhasil mendarat di komet.

Pesawat antariksa senilai US$800 juta ini akan memulai survei lebih rinci permukaan asteroid pada Desember mendatang. Seluruh hasil sampel tidak akan dikumpulkan hingga Juli 2020. (afp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER