Jakarta, CNN Indonesia -- Senat negara bagian
California mengajukan UU "netralitas jaringan internet" yang mengatur penyedia layanan jasa
internet untuk disetujui oleh gubernur negara bagian itu yang lebih ketat dan bertentangan dengan aturan Komisi Komunikasi Federal yang dianggap terlalu bersahabat dengan perusahaan.
Senat California yang dikuasai oleh partai Demokrat meloloskan RUU bernama SB 822 dengan suara 27-12 hanya dua jam dari periode masa sidang saat ini.
Majelis rendah negara bagian California meloloskan RUU itu sehari sebelumnya pada Kamis (30/8) dan jika Senat tidak menyetujui RUU SB 822 di hari terakhir sesi sidang kemarin, RUU ini baru bisa dibahas kembali pada masa sidang tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernut Jerry Brown, juga dari partai Demokrat, belum mengisyaratkan apakah dia akan mengundangkannyanya dan dia memiliki waktu 30 hari untuk melakukannya.
"Kami sudah melakukannya, kami meloloskan standar internet netral paling kuat di negara ini," kata Scott Wiener, pembuat RUU tersebut dalam pernyataan tertulis.
"Internet merupakan jantung kehidupan abad 21 - di sektor ekonomi, keamanan masyarakat dan sistem kesehatan serta demokrasi kita."
Pendukung RUU California ini berpendapat bahwa aturan internet netral akan menghalangi penyedia layanan jasa internet untuk memblok, memperlambat atau memberi akses khusus pada konten-konten internet.
Sementara kubu yang mengkritik mengatakan pembatasan itu mengurangi kemampuan perusahaan penyedia layanan internet untuk mengembalikan biaya perbaikan jaringan sehingga akan menghentikan investasi di bidang ini.
Pada Juni lalu, Komisi Komunikasi Federal naik banding atas aturan yang diterapkan oleh pemerintahan Obama yang melarang perusahaan penyedia layanan internet memblok konten atau menaikkan harga untuk akses internet. Ini adalah langkah yang bertujuan membangun situasi yang lebih adil atau "netralitas jaringan internet".
Jaksa penuntut negara bagian di AS meminta pengadilan banding federal untuk mengembalikan aturan yang dibuat oleh Obama.
Langkah ini kemudian diikuti oleh satu koalisi kelompok usaha yang mewakili perusahaan seperti Alphabet Inc, Faebook Inc dan Amazon.com Inc.
Sementara itu, Senat Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan aturan internet yang dibuat pemerintahan Obama tetapi langkah ini tampaknya tidak akan disetujui oleh DPR AS dan juga Gedung Putih.
(yns)