September-Oktober Sejumlah Kota akan 'Kehilangan' Bayangan

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 23 Sep 2018 14:36 WIB
Sejumlah kota di Indonesia akan mengalami fenomena kulminasi matahari atau hari tanpa bayangan mulai awal September hingga akhir Oktober.
Ilustrasi. (Foto: AFP PHOTO / LOIC VENANCE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah kota di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi pada pertengahan September hingga akhir Oktober mendatang.

Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator membuat kulminasi di beberapa wilayah terjadi hingga dua kali dalam setahun. BMKG mencatat fenomena hari tanpa bayangan terjadi mulai dari 10 September di Banda Aceh dan berakhir pada 20 Oktober di Kupang.


September-Oktober Sejumlah Kota akan 'Kehilangan' BayanganInfografis. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Mengenal Kulminasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kulminasi atau transit atau istiwa merupakan fenomena ketika matahari berada tepat di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomen ini dinamakan kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zeniat.


Saat terjadi kulimnasi, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang' karena bertumpu dengan benda itu sendiri. Hal inilah yang menjadikan fenomena kulminasi dikenal juga dengan sebutan hari tanpa bayangan.

Fenomena hari tanpa bayangan terjadi lantaran pada tahun ini, matahari akan berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2018 pukul 23.15 WIB dan 23 September 2018 pukul 08.54 WIB. Sementara pada 21 Juni 2018 pukul 17.07 WIB, matahari berada di titik balik utara dan titik balik selatan pada 22 Desember 2018 pukul 05.23 WIB.

Kulminasi utama di Indonesia akan terjadi hingga dua kali dalam setahun, yakni saat posisi matahari berada tidak jauh ketika berada di khatulistiwa. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER