
Kominfo 'Tantang' Penyandang Disabilitas Bikin Apps
Tim, CNN Indonesia | Senin, 24/09/2018 15:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuka peluang komunitas penyandang disabilitas untuk membuat aplikasi dalam lomba membuat program atau Hackhaton.
Dia menuturkan teknologi tak membedakan setiap individu, termasuk warga yang memiliki kebutuhan khusus. Rudiantara menegaskan teknologi justru bisa menjadi peluang untuk peningkatan ekonomi.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah saat ini membahas kemungkinan pembuatan aplikasi yang melibatkan komunitas disabilitas.
"Saya berbicara kepada teman-teman apakah sudah pernah membuat tidak kegiatan yang kalau di dunia Internet disebutnya hackhaton? Hackhaton itu adalah lomba membuat program. Mengapa kita tidak membuat lomba atau melaksanakan program?," kata Rudiantara dalam keterangannya, Senin (24/9).
Dia menuturkan pihaknya secara konkret akan membuka peluang bagi penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus dalam program Hackhaton. Rudiantara menuturkan komunitas itu harus menunjukkan bahwa mereka memiliki kelebihan dan kemampuan yang tak dimiliki orang lain.
Wajib Bahasa Isyarat
Di sisi lain, kementerian itu juga mewajibkan televisi siaran untuk menyediakan tayangan bahasa isyarat Indonesia dalam program berita. Bahkan Kominfo juga menggelar Jambore TIK untuk Disabilitas serta membuka peluang rekrutmen ASN dari penyandang disabilitas.
"Kominfo mengeluarkan kebijakan bahwa bahasa isyarat televisi harus ada di setiap televisi yang izinnya diberikan oleh Kominfo. Memang, tidak bisa secara langsung sekaligus namun dilakukan secara bertahap," tegasnya.
Pemerintah Indonesia, menurut Rudiantara tidak membedakan masyarakat Indonesia yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak. Beberapa kebijakan Kominfo juga ditujukan kepada warga yang berkebutuhan secara khusus. (asa)
Dia menuturkan teknologi tak membedakan setiap individu, termasuk warga yang memiliki kebutuhan khusus. Rudiantara menegaskan teknologi justru bisa menjadi peluang untuk peningkatan ekonomi.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah saat ini membahas kemungkinan pembuatan aplikasi yang melibatkan komunitas disabilitas.
"Saya berbicara kepada teman-teman apakah sudah pernah membuat tidak kegiatan yang kalau di dunia Internet disebutnya hackhaton? Hackhaton itu adalah lomba membuat program. Mengapa kita tidak membuat lomba atau melaksanakan program?," kata Rudiantara dalam keterangannya, Senin (24/9).
Dia menuturkan pihaknya secara konkret akan membuka peluang bagi penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus dalam program Hackhaton. Rudiantara menuturkan komunitas itu harus menunjukkan bahwa mereka memiliki kelebihan dan kemampuan yang tak dimiliki orang lain.
Wajib Bahasa Isyarat
Di sisi lain, kementerian itu juga mewajibkan televisi siaran untuk menyediakan tayangan bahasa isyarat Indonesia dalam program berita. Bahkan Kominfo juga menggelar Jambore TIK untuk Disabilitas serta membuka peluang rekrutmen ASN dari penyandang disabilitas.
"Kominfo mengeluarkan kebijakan bahwa bahasa isyarat televisi harus ada di setiap televisi yang izinnya diberikan oleh Kominfo. Memang, tidak bisa secara langsung sekaligus namun dilakukan secara bertahap," tegasnya.
Pemerintah Indonesia, menurut Rudiantara tidak membedakan masyarakat Indonesia yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak. Beberapa kebijakan Kominfo juga ditujukan kepada warga yang berkebutuhan secara khusus. (asa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Uji Klinis III Vaksin China Anhui di RI Butuh 4.000 Relawan
Teknologi • 1 jam yang lalu
Ikuti Ford dan GM, Volvo Hanya Jual Mobil Listrik Mulai 2030
Teknologi 34 menit yang lalu
Harga dan Spesifikasi Realme Narzo 30A, HP Game Rp1 Jutaan
Teknologi 5 jam yang lalu