Facebook Akui Nomor Telepon Bisa Jadi Target Iklan

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 10:20 WIB
Facebook mengakui bahwa nomor telepon pengguna dapat digunakan untuk menargetkan iklan.
Ilustrasi. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook mengakui bahwa nomor telepon dapat digunakan untuk menargetkan iklan. Dilansir dari AFP, mereka menegaskan bahwa pengiklan diikutsertakan dalam nomor telepon yang diberikan oleh anggota jejaring sosial untuk meningkatkan keamanan.

Penelitian yang dilakukan oleh dua universitas AS menemukan bahwa nomor telepon diberikan kepada Facebook untuk otentifikasi dua faktor. Selain itu, digunakan juga untuk iklan.

Otentifikasi dua faktor dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dengan mengharuskan langkah kedua, seperti memasukkan kode yang dikirim melalui pesan teks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar kontak yang diunggah ke platform Facebook dapat ditambang untuk informasi pribadi, yang berarti bahwa orang dapat secara tidak sengaja membantu pengiklan menargetkan teman-teman mereka.

"Yang paling mengkhawatirkan, kami menemukan bahwa nomor telepon yang diunggah sebagai bagian dari sinkronisasi kontak - yang tidak pernah dimiliki oleh pengguna dan tidak pernah terdaftar di akun mereka," kata para peneliti dalam studi tersebut.

Studi ini mendukung kekhawatiran bahwa Facebook menggunakan sumber data bayangan yang tidak diberikan ke jejaring sosial untuk tujuan berbagi guna menghasilkan uang untuk iklan.

"Kami menggunakan informasi yang diberikan orang-orang untuk menawarkan pengalaman yang lebih baik dan lebih dipersonalisasi di Facebook, termasuk iklan," kata juru bicara Facebook dalam menanggapi penyelidikan AFP tentang temuan studi tersebut.

"Kami jelas mengenai bagaimana kami menggunakan informasi yang kami kumpulkan, termasuk informasi kontak yang orang-orang unggah atau tambahkan ke akun mereka sendiri."

Facebook bergulat dengan krisis terburuk dalam sejarahnya, difitnah karena tidak menjaga informasi yang dibagikan pengguna.

Perusahaan telah mengakui hingga 87 juta pengguna mungkin memiliki data mereka dibajak dalam skandal itu. (age/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER