Buntut Kasus Khashoggi, Google Pikir Ulang Gandeng Saudi

CNN | CNN Indonesia
Jumat, 19 Okt 2018 12:26 WIB
Bos Google, Amazon, dan Apple disebut tengah mempertimbankan ulang kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi setelah kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.
CEO Google Sundar Pichai. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga petinggi perusahaan teknologi dunia yakni CEO Google Sundar Pichai, CEO Apple Tim Cook, dan CEO Amazon Jeff Bezos disebut mempertimbangkan ulang kerja sama yang rencananya akan dijalin dengan pemerintah Arab Saudi. Hal itu dilakukan sebagai buntut dari kasus lenyapnya jurnalis The Washington Post, Jamal Khashoggi.

Padahal, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya diagendakan melakukan kunjungan ke markas Apple, Amazon, dan Google pada Maret dan April mendatang.

Pertemuan antara petinggi Apple, Amazon, dan Google dengan Pangeran Mohammed bin Salman merupakan bagian dari kunjungan pemerintah Arab Saudi ke Amerika Serikat. Fokus utama pertemuan ini disebut untuk membicarakan kemungkinan kerja sama bisnis di ranah teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNN melaporkan mengenai adanya rumor yang menyebut raksasa teknologi dunia itu berencana membuka peluang bisnis ritel dan data center di Arab Saudi.

Namun dugaan adanya peran pemerintah Saudi, khususnya Pangeran Mohammed bin Salman dalam kasus hilangnya Khashoggi disebut membuat ketiga raksasa teknologi dunia menimbang ulang kerja sama yang hendak dirintis.

Apple dan Amazon sebelumnya diketahui tengah melakukan pembicaraan untuk melakukan ekspansi bisnis di Arab Saudi. Apple dikabarkan akan membuka Apple Store, sementara Amazon Web Service disebut akan beroperasi di sana. Bahkan, Amazon saat ini dikabarkan mulai membuka lowongan pekerjaan untuk merekrut SDM lokal.

Alphabet, induk perusahaan Google dikabarkan juga tengah menempuh pembicaraan dengan perusahaan minyak raksasan Aramco untuk membangun data center di sana.

Kendati demikian, raksasa teknologi dunia dan sejumlah startup saat ini tengah dalam kondisi dilema. Hal itu lantaran hingga tahun lalu Arab Saudi getol menggelontorkan dana hingga US$93 miliar melalui Softbank. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER