Suzuki Bicara Tambah Model Produksi Lokal

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 09:39 WIB
Selain di Indonesia, pabrik Suzuki berada di India, Jepang, Thailand, dan Hungaria yang masing-masing pabrik punya visi dan misi berbeda.
Suzuki Ertiga baru di pabrik Suzuki Cikarang siap memenuhi pasar ekspor. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu dari tiga model impor completely built up (CBU) Suzuki Indomobil Motor (SIM) saat ini, yaitu Ignis, Baleno, dan SX4 S-Cross, dijanjikan bakal diproduksi lokal. Ketiga produk itu merupakan produk impor dari India.

Presiden Direktur SIM Seiji Itayama menjelaskan bahwa prinsipal di Jepang sedang menyiapkan strategi untuk Indonesia menyesuaikan kondisi terkini. Terutama buat menanggapi keinginan pemerintah yang mau lebih banyak investasi dan ekspor serta mengarah ke era kendaraan berbasis teknologi listrik.

Itayama memaparkan, Suzuki punya lima pabrik besar di dunia. Selain di Indonesia pabrik itu berada di India, Jepang, Thailand, dan Hungaria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing pabrik punya visi dan misi berbeda serta tidak mungkin memproduksi model yang sama karena dikatakan bakal percuma. Hal yang dia soroti adalah strategi pabrik di kawasan Asia, yang berada di India, Thailand, dan Indonesia.

Strategi yang sekarang ini dilakukan di Suzuki yaitu tukaran hasil produksi. Misalnya, SIM mendapat impor tiga model CBU namun mengirimkan komponen ke India.

"Sebenarnya Suzuki maunya tiga model yang sekarang sedang kami impor itu, yang dari India itu, tetap impor tapi kami cukup mengerti kondisi indonesia, cukup mengerti arahan pemerintah Indonesia," kata Itayama saat peresmian ekspor perdana generasi kedua Ertiga di pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10).

"Oleh karena itu kemungkinan besar dari ketiga model itu akan kami lokalkan satu. Kami sedang studi apa yang akan kami lokalkan," ucapnya lagi.

Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah impor mobil Suzuki, termasuk Ignis, Baleno, S-Cross, Ertiga Diesel, dan Grand Vitara jumlahnya 20.630 unit.


Angka impor Suzuki masih lebih tinggi ketimbang ekspor. Masih dari data Gaikindo, model ekspor APV (pikap dan low MPV) dan Ertiga bensin jumlahnya 18.202 unit.

Pihak SIM menjelaskan, pada 2017 lalu mendapatkan nilai ekspor Rp8,1 triliun sedangkan impor nilainya Rp5,1 triliun. Bila dihitung neraca perdagangan SIM masih untung, namun dengan catatan nilai ekspor itu bukan hanya mobil namun termasuk sepeda motor.

Jimny

Soal model produksi lokal baru, Itayama hanya menjelaskan peluang ada pada tiga model impor India. Sementara itu tidak dipaparkan detail kesempatan buat Jimny.

Sejak Jimny terbaru dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show pada Agustus lalu, Suzuki Indonesia telah mengakui banyak mendapat respons dari masyarakat. Posisi SIM saat ini disebut sedang menganalisa respons tersebut.

"Yang saya bisa jawab sekarang tetap dalam studi, apakah produksi, impor, tidak masuk, mohon sabar sebentar," ujar Itayama.

LCEV

Itayama menyebut prinsipal sudah menyiapkan beberapa ide terkait program yang bakal dijalankan Kementerian Perindustrian, yakni low carbon emission vehicle (LCEV). Namun keputusan untuk ikut program itu dikatakan masih menunggu keputusan final dari pemerintah.

"Saya di sini tidak relevan menyebut (model LCEV) nanti presdir Jepang bisa marah. Mohon maaf kami harus menjaga rahasia, tapi kami ikut arahan pemerintah indonesia," ucap Itayama. (fea/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER