Apple Selidiki Tudingan Penggunaan Buruh Remaja di China

CNN Indonesia
Rabu, 31 Okt 2018 10:03 WIB
Kelompok hak asasi buruh melaporkan telah menemukan anak berusia 16 hingga 19 tahun bekerja untuk memproduksi Apple Watch di China.
Ilustrasi. (Stokpic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok hak asasi buruh yang berbasis di Hong Kong, Students and Scholars Against Corporate Misbehavior (SACOM) melaporkan telah menemukan anak berusia 16 hingga 19 tahun bekerja untuk memproduksi Apple Watch di sebuah pabrik Quanta Computer di kota Chongqing.

Dilansir dari CNN, SACOM menuding bahwa siswa berusia 16 hingga 19 tahun dipaksa oleh sekolah mereka untuk bekerja di pabrik melalui program wajib magang.

Program ini tidak ada hubungannya dengan jurusan studi para siswa. SACOM mengatakan para siswa ini sering bekerja lembur secara berlebihan. Bahkan dalam beberapa kasus, siswa dikenakan shift malam.
Hal-hal ini merupakan pelanggaran terhadap peraturan di China dan standar Apple sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak menoleransi kegagalan untuk mematuhi standar kami dan kami memastikan tindakan cepat dan pemulihan yang tepat jika kami menemukan pelanggaran kode etik," kata Apple.

Tudingan ini membuat Apple harus memantau rantai pasokan di seluruh dunia. Dalam sebuah pernyataan Apple mengatakan telah mengaudit pabrik Chongqing sebanyak tiga kali antara Maret dan Juni. Mereka tidak menemukan ada pekerja yang masih berstatus siswa tersebut.
"Tidak ada siswa magang yang bekerja pada produk Apple pada waktu itu. Kami dengan segera menyelidiki laporan bahwa siswa magang bekerja lembur dan shift malam," kata Apple.

Pihak Quanta sendiri membantah tudingan ini. Quanta mengatakan selalu mengikuti standar Apple dan bekerja sama dalam penyelidikan Apple. Laporan dari SACOM sendiri berdasarkan wawancara dengan dua lusin remaja yang bekerja di pabrik pada musim panas ini. SACOM menolak membeberkan nama para siswa karena alasan privasi.

Seorang remaja berusia 18 tahun mengatakan mereka bekerja pada lini produksi Apple Watch yang memiliki target harian 1.200 unit.

"Kami seperti robot di jalur produksi. Kami mengulangi prosedur yang sama untuk ratusan dan ribuan kali setiap hari," kata siswa berdasarkan laporan SACOM. (jnp/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER