Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah produsen otomotif Jerman dikabarkan akan bertemu dengan pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih pada hari Selasa (4/12). Pertemuan ini untuk membahas kenaikan
tarif terhadap suku cadang mobil dan
mobil impor dari Eropa yang direncanakan sebesar 25 persen.
Berdasarkan laporan kantor berita asal Jerman DPA pada Minggu (11/12), yang dikutip oleh AFP, para pemanufaktur mobil Jerman berharap dapat meyakinkan Trump untuk tidak memberlakukan tarif baru pada mobil impor dari Eropa. Hal ini dikatakan akan sangat merugikan penjualan otomotif di AS.
Kantor berita Jerman DPA melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan yang akan 'berjuang' di Gedung Putih adalah Volkswagen, Daimler dan BMW. Mereka akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, kata sumber dilansir AFP, Senin (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekutif yang dikabarkan akan mendatangi pertemuan di Gedung Putih tersebut adalah CEO Volkswagen Herbert Diess dan Chairman Daimler Dieter Zetsche. Sedangkan kehadiran CEO BMW Harald Kruger.
Namun ketika dikonfirmasi, tidak ada komentar dari tiga raksasa otomotif Jerman. Tetapi sumber yang dapat dipercaya kepada AFPM mengkonfirmasi pertemuan tingkat tinggi "dijadwalkan akan berlangsung pada Selasa (4/12) waktu setempat.
Dikatakan bahwa Trump setuju dengan Pimpinan Uni Eropa Jean-Claude Juncker pada Juli lalu untuk menunda 'tarif balasan' sementara negosiasi sedang berlangsung.
Sebelumnya Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan dalam konferensi pers di Brussels, bahwa Uni Eropa sedang menyusun daftar langkah-langkah balasan jika AS menetapkan tarif terhadap mobil impor.
Perang tarif ini dipercaya akan merugikan selain bagi para konsumen dan pengusaha manufaktur di Amerika Serikat yang disebut menghadapi kenaikan harga.
Sebelumnya Trump memang sudah berulang kali mengkritik mobil buatan Jerman, karena dianggap tidak memiliki keseimbangan perdagangan dengan AS.
Ia pernah mengeluh karena terlalu banyak mobil Mercedes di New York, yang setelah itu dikritik oleh menteri ekonomi Jerman yang meminta AS untuk membuat mobil yang lebih baik.
Industri mobil Jerman telah merasakan dampak dari gencatan dagang antara AS dengan China, yang telah memberlakukan bea masuk barang senilai ratusan miliar dolar.
Kendati demikian, ada beberapa bantuan yang diberikan kepada industri mobil asal Jerman, yang telah membangun pabrik di AS dan China, Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping mengumumkan bahwa gencatan perang tarif akan diberlakukan setelah pertemuan G20 di Argentina.
(jef/mik)