Jakarta, CNN Indonesia -- Pertama kalinya dalam delapan tahun, valuasi pasar
Microsoft akhirnya mampu menyalip
Apple. Microsoft diperkirakan memiliki keuntungan besar melalui layanan komputasi awan, Azure.
Keuntungan ini terus berkembang beriringan dengan perkembangan bisnis komputasi awan.
Dilansir dari
Reuters, nilai saham Microsoft meningkat 0,6 persen pada akhir pekan lalu senilai US$110,89 atau sekitar Rp 1.579.084,69 per lembar saham. Peningkatan nilai saham ini membuat valuasi pasar Microsoft berada di angka US$851,2 miliar atau sekitar Rp12,1 kuadriliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbanding terbalik dengan nilai saham Apple yang menurut 0,5 persen ke angka US$ 178,58 atau sekitar Rp2.547.411,49 per lembar saham dengan valuasi pasar sebesar US$847,4 miliar atau sekitar Rp12 kuadriliun.
Kapitalisasi pasar Apple memang telah menyalip Microsoft pada tahun 2010. Pada tahun itu, Microsoft mengalami perlambatan permintaan untuk komputer. Di sisi lain, pada tahun itu Apple mengalami keuntungan besar melalui iPhone karena meledaknya permintaan ponsel pintar.
Setelah Satya Nadella menjadi nahkoda baru Microsoft sebagai Chief Executive, perusahaan mulai beralih ke komputasi awan dan tidak hanya mengandalkan perangkat lunak untuk komputer.
Microsoft di bawah pimpinan Nadella menjadi salah atu pemain utama dalam komputasi awan. Microsoft berada pada peringkat kedua di bawah Amazon.
Permintaan global untuk ponsel pintar diakui telah melambat dalam beberapa tahun terakhir. Tiga puluh tiga analis merekomendasikan membeli saham Microsoft.
Analis rata-rata mengharapkan pendapatan Microsoft meningkat 12,7 persen untuk tahun fiskal 2019 yang berakhir Juni. Di sisi lain, Apple diperkirakan hanya meningkat 5 persen untuk tahun fiskal Apple 2019 yang berakhir pada September.
(jnp/age)