Jakarta, CNN Indonesia -- Debu yang menutupi permukaan
Bulan tak hanya bahaya bagi paru-paru para
astronaut. Penelitian terbaru menemukan bahwa debu di Bulan juga mengandung mineral tertentu yang dikenal cepat bereaksi dengan sel manusia dan menghasilkan radikal hidroksil yang beracun.
New Scientist menuliskan bahwa radikal hidroksil ini telah dikaitkan dengan
kanker paru-paru.
Dalam penelitian, ilmuwan mengekspos sel-sel hidup dari hewan pengerat dan manusia ke analog debu Bulan. Sel-sel tidak hidup dengan baik, dan sekitar 90 persen sel otak tikus dan sel paru-paru manusia akhirnya mati setelah bersentuhan dengan debu Bulan palsu, menurut
BGR, Selasa (18/12).
Ini adalah masalah yang cukup serius bagi para astronaut yang ingin mengunjungi Bulan di masa depan. Mereka harus melengkapi diri dengan baju ruang tertutup yang kuat untuk menjelajah ke permukaan Bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga harus memastikan bahwa tidak ada manusia yang bersentuhan dengan debu Bulan ketika telah kembali ke basis kapal. Ada beberapa misi ke Bulan untuk meneliti satelit alam Bumi itu di masa depan.
Sebelumnya, Badan Antariksa Amerika (NASA) telah membawa pulang debu Bulan beberapa dekade lalu. Para astronaut yang ke sana dengan cepat menemukan betapa tidak bersahabatnya permukaan bulan.
Permukaan Bulan berdebu sangat keras dan merusak pakaian ruang angkasa yang digunakan para astronaut serta kendaraan seperti rover bulan. Namun saat itu, mereka tidak memprediksi bahwa debu itu dapat secara aktif merusak DNA manusia.
(kst/kst/age)