Jakarta, CNN Indonesia -- Penindasan yang terjadi terhadap muslim
Uighur dan minoritas di Provinsi
Xianjing,
China mendapat perhatian dari banyak pihak. Pengguna internet di Indonesia turut memberikan perhatian atas konflik yang menimpa etnis Uighur.
Seruan #UsirDubesChina menggema sebagai sikap geram lewat lini masa Twitter pada Rabu (19/12). Meski tidak menjadi trending topik, namun tagar ini menyita perhatian netizen Indonesia.
Pengguna internet mempertayakan empati warga di seluruh dunia atas kekejaman yang diterima muslim etnis Uighur di China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan penolakan kerasa atas tindakan yang diterima muslim Uighur. JK menyatakan penindasan terebut sebagai salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang harus dilawan.
"Ya pasti kita semua menolak segala penindasan kepada human rights," ujar JK di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (17/12).
Pemerintah China sebelumnya disebut melakukan pelanggaran HAM secara massal dan sistematis terhadap etnis muslim Uighur dan minoritas di Xinjiang. Salah satu pelanggaran HAM paling dikhawatirkan adalah mengenai penangkapan etnis Uighur dan minoritas muslim di sana yang marak dilakukan otoritas China.
Berdasarkan kesaksian mereka, otoritas China terus melakukan penahanan massal sewenang-wenang terhadap Uighur dan minoritas muslim lain di Xinjiang sejak 2014 lalu.
Pemerintah China sendiri memaksa etnis Uighur masuk ke kamp khusus dengan alasan etnis Uighur bukan orang normal dan memasukkan ke kamp untuk 'mendidiknya' agar kembali normal. Di sisi lain, mereka menyangkal tudingan pelanggaran HAM dan menyatakan kamp itu cuma bagian dari 'pelatihan'.
(evn)