Jakarta, CNN Indonesia --
Sony percaya diri bahwa pihaknya bisa membuat teknologi
pengenalan wajah yang lebih pintar dibandingkan dengan teknologi yang saat ini ada. Perusahaan asal
Jepang itu berencana menggunakan sensor 3D dengan laser.
Sensor 3D Sony disebut menyebarkan gelombang laser yang menciptakan peta kedalaman. Cara kerjanya mirip dengan bagaimana kelelawar menggunakan pantulan frekuensi suara untuk mengenali lingkungannya. Mereka bisa memperkirakan jarak dengan mengukur seberapa lama gelombang suara yang dikeluarkan dipantulkan kembali.
Kepala divisi sensor Sony, Satoshi Yoshihara, berpendapat sistem ini menghasilkan model wajah pengguna yang lebih detail dan dapat bekerja sejauh 5 meter. Cara ini berbeda dengan perangkat keras pemindai wajah yang tradisional yang memanfaatkan kamera untuk mengenali wajah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan sensor pengenalan wajah di ponsel saat ini umumnya menggunakan kamera
selfie untuk mengidentifikasi wajah pengguna. Sensor itu hanya bisa bekerja dengan syarat adanya cahaya agar bisa memindai wajah pengguna.
Sementara saat ini, pemindai 3D hanya digunakan oleh Apple, Huawei dan Xiaomi. Cara kerjanya adalah dengan memproyeksikan titik-titik cahaya yang tak terlihat ke wajah pengguna dan mengukur deformasi di dalam
grid.
Namun, hasil proyeksi 3D itu, ponsel mesti memasang berbagai komponen. Sehingga pemindaian model ini sulit diterapkan untuk ponsel menengah bawah. Cip sensor pemindai mendalam (
depth sensing) Sony sepertinya bisa mengubah peta permainan.
Oleh karena itu, bos divisi sensor Sony, Satoshi Yoshihara, mengatakan perusahaan berencana meningkatkan produksi cip untuk menghidupkan kamera 3D depan dan belakang di akhir musim panas. Hal ini dilakukan demi menanggapi permintaan dari beberapa produsen ponsel itu. Kemungkinan sensor ini akan hadir di ponsel
flagship vendor ponsel besar tahun ini.
"Kamera merevolusi ponsel, dan berdasarkan apa yang saya lihat, saya memiliki harapan yang sama untuk 3D. Kecepatannya akan bervariasi berdasarkan bidang, tetapi kami pasti akan melihat adopsi 3D. Saya yakin akan hal itu, " kata Yoshihara dalam wawancaranya dengan
Bloomberg pekan lalu.
Selain pada teknologi pengenalan wajah di ponsel, Sony juga optimis sensor ini bisa digunakan di bidang lain. Mereka membuat
situs Sony Depthsensing untuk menggali potensi teknologi sensor ini dan bagaimana dia bisa diimplementasikan untuk mobil tanpa supir, dorne, robot dan lainnya, seperti dikutip
Phone Arena.
(kst/eks)