Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Program
kereta ringan (LRT)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Barman Tambunan mengingatkan pentingnya uji coba lapangan untuk menguji coba kelayakan operasional kereta.
Salah satu hal yang masih perlu diuji coba di perlintasan kereta adalah boogie atau sistem kesatuan roda kereta api.
"Terutama
boogie yang saat ini masih dibangun. Sempurnanya ini nanti kalau alat sudah di trek elevated itu di prasarananya," ujar Barman di Kantor Pusat Inka, Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barman mengatakan uji coba memang sudah dilakukan oleh BPPT dan Inka. Kendati demikian kesempurnaan kelayakan operasional LRT baru bisa dinyatakan setelah dilakukan uji coba lapangan.
Sebagai informasi, 31 rangkaian LRT Jabodebek digarap oleh PT Industri Kereta Api (INKA), BPPT berperan sebagai penasihat teknis.
Barman mengatakan Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT, telah melakukan uji untuk sistem sirkulasi udara di dalam LRT. Terkait rekomendasi desain LRT soal kebisingan dan vibrasi untuk kenyamanan perjalanan juga sudah dilakukan BPPT.
"Diharapkan penumpang dapat berkomunikasi dengan nyaman selama perjalanan di dalam LRT dan penduduk sekitar daerah yang dilewati LRT tidak terganggu kebisingan," kata Bram.
Dalam kesempatan yang sama, Program Director BPPT untuk LRT Mulyadi Sinung mengatakan pihaknya ini berfokus pada menyiapkan aspek keamanan desain teknologi untuk LRT Jabodebek.
Dalam hal ini Reliability, Availability, Maintainability and Safety (RAMS) akan menjadi titik perhatian. Di dalam aspek RAM menurut Sinung, BPPT menyoroti Review, Validasi, dan Verifikasi Desain dalam setiap langkah proses pengembangan teknis dan sistem kerja di dalam kereta api.
"Kontribusi utama BPPT secara teknis adalah dalam perhitungan RAMS untuk komponen utama yang disepakati, antara lain seperti Door System, dan Bogie.
(jnp/age)