Jakarta, CNN Indonesia -- OPPO banyak melakukan upaya agar produknya laris di pasaran, salah satunya dengan menjaga kualitas lewat rangkaian pengujian.
"Kalau pengujian banyak sih, ada yang namanya
drop test,
handphone yang dijatuhkan dari ketinggian mulai dari 1 meter, 1,5 meter, ke lantai marmer. Jadi dibanting-dibanting dilihat lagi masih bagus enggak," jelas PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto belum lama ini.
Aryo melanjutkan, pihaknya juga melakukan pengujian ketahanan suhu perangkat, mulai dari suhu tinggi yang dimasukkan ke dalam alat pemanas, dan diuji di suhu rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi langsung di-
switch dari suhu tinggi ke suhu rendah bagaimana, pecah atau enggak, retak atau enggak. Kalau dari suhu rendah itu bagaimana. Suhu rendah itu
handphone masih jalan enggak. Di suhu tinggi
handphone-nya bisa jalan enggak," sambungnya.
Sementara itu perangkat yang lolos dari 'siksaan' tersebut akan dihancurkan dan tidak didaur ulang kembali. Menurut Aryo, langkah itu sebagai jaminan bahwa produk yang dijual OPPO bukan barang rekondisi.
"Jadi semua perangkatnya itu kondisinya masih bagus, masih bisa nyala,
charger adaptor-nya belum pernah dibuka, tapi kami daur ulang. Konsumen kan enggak mau dapat barang rekondisi. Ya, sudah kami pisahkan itu antara kardus, plastik,
head set, baterainya
dicopotin, digilas," jelasnya.
Sebelumnya pada 2017, OPPO memusnahkan sekitar 23 ribu unit
smartphone dengan menggandeng PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) di Nambo, Gunung Putri, Bogor.
(prf/asa)