Jakarta, CNN Indonesia --
Uni Eropa mempertimbangkan usulan untuk melarang perangkat
Huawei dan produk
China lainnya untuk pengembangan teknologi 5G. Pertimbangan ini dilakukan menyusul tekanan dari Barat untuk melarang perangkat Huawei.
Empat pejabat senior Uni Eropa mengungkap salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Komisi Eropa yakni mengubah undang-undang keamanan siber 2016, yang mewajibkan perusahaan penyedia infrastruktur untuk meningkatkan isu keamanan.
Di dalam revisi UU Keamanan akan mencakup aturan soal jaringan seluler generasi kelima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan ini secara efektif akan melarang perusahaan di Uni Eropa untuk menggunakan perangkat dari negara atau produsen yang diduga dipakai sebagai alat mata-mata atau sabotase.
Dilaporkan
Reuters, Uni eropa menekankan perubahan ini bukan hanya kekhawatiran terhadap satu perusahaan, tapi lebih kepada ancaman keamanan nasonal dari produk China.
Menanggapi hal ini, juru bicara Huawei mengatakan pihaknya terbuka dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Uni Eropa.
"Huawei terbuka dan berkomitmen untuk bekerja sama mengembangkan standar keamanan internet untuk Uni Eropa. Huawei memiliki rekam jejak yang bersih di ranah keamanan siber," ujar juru bicara Huawei sekaligus membantah tuduhan aksi mata-mata dan sabotase.
Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming dalam sebuah pertemuan pada Selasa (29/1) meminta adgar Huawei tidak diblokir dari upaya pengembangan 5G di Eropa.
Pemerintah China membantah beragam tuduhan Barat soal aksi mata-mata hingga spionase pemasok 5G yang berujung pelarangan penggunaan di AS dan Australia.
(reuters/evn)