
NASA Ungkap Kesulitan Ambil Sampel di Asteroid Bennu
CNN Indonesia | Kamis, 21/03/2019 11:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dua tahun melintasi tata surya, wahana antariksa NASA Osiris-Rex tiba di dekat asteroid Bennu untuk menyelesaikan misinya mengumpulkan sampel. Namun, ternyata menyentuh batu itu terbukti jauh lebih sulit daripada yang diperkirakan para ilmuwan.
Dilansir dari AFP, tim Osiris-Rex mengatakan bahwa permukaan asteroid yang berdiameter 490 meter (1.600 kaki), tertutup batu dan batuan berukuran besar. Mereka berharap itu lebih halus dan lebih mudah untuk disentuh probe.
"Kami kembali ke papan gambar dan mulai berpikir lagi," Dante Lauretta, kepala misi dalam konferensi pers, Selasa (19/3).
Pengamatan tim juga muncul dalam jurnal Nature. Probe dirancang untuk menuju area datar dengan radius 25 meter. Tetapi gambar berseri-seri sejak Desember menunjukkan bahwa tidak ada area yang besar yang bebas dari batu-batu besar.
Akibatnya, tim harus membidik lebih erat.
"Sekarang kita akan mencoba untuk mencapai pusat bullseye," kata manajer proyek Richard Burns.
Asteroid, yang mengorbit matahari, berjarak 85 juta kilometer (52 juta mil) dari Bumi.
Tujuan misi ini adalah menyentuh permukaan dengan lengan robot hanya selama lima detik pada Juli 2020, mengambil sampel antara 60 gram dan dua kilogram (dua ons hingga 4,4 pon) regolith.
Sampel akan disimpan di probe, yang akan kembali ke Bumi pada tahun 2023.
Bennu secara teknis dikenal sebagai puing-puing asteroid, yaitu terdiri dari potongan puing yang telah menghancurkan benda langit yang lebih besar dan berkumpul bersama di bawah pengaruh gravitasi. (age)
Dilansir dari AFP, tim Osiris-Rex mengatakan bahwa permukaan asteroid yang berdiameter 490 meter (1.600 kaki), tertutup batu dan batuan berukuran besar. Mereka berharap itu lebih halus dan lebih mudah untuk disentuh probe.
"Kami kembali ke papan gambar dan mulai berpikir lagi," Dante Lauretta, kepala misi dalam konferensi pers, Selasa (19/3).
Akibatnya, tim harus membidik lebih erat.
"Sekarang kita akan mencoba untuk mencapai pusat bullseye," kata manajer proyek Richard Burns.
Asteroid, yang mengorbit matahari, berjarak 85 juta kilometer (52 juta mil) dari Bumi.
Sampel akan disimpan di probe, yang akan kembali ke Bumi pada tahun 2023.
Bennu secara teknis dikenal sebagai puing-puing asteroid, yaitu terdiri dari potongan puing yang telah menghancurkan benda langit yang lebih besar dan berkumpul bersama di bawah pengaruh gravitasi. (age)
ARTIKEL TERKAIT

NASA Umumkan Ledakan Meteor Kedua Terbesar dalam 30 Tahun
Teknologi 8 bulan yang lalu
NASA Rilis Foto Terakhir dari Opportunity Sebelum Tutup Usia
Teknologi 8 bulan yang lalu
Bawa Tiga Astronaut, Roket Soyuz Mendarat dengan Mulus di ISS
Teknologi 8 bulan yang lalu
Ilmuwan Temukan Sumber Air di Bulan
Teknologi 8 bulan yang lalu
NASA Buka Sampel Bulan yang Tak Tersentuh Sejak 50 Tahun Lalu
Teknologi 8 bulan yang lalu
Lagi, NASA Bakal Kirim Manusia ke Bulan pada 2028
Teknologi 8 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tiru Konsep NASA, Daging Alternatif Dibuat dari Udara
Gaya Hidup • 24 November 2019 02:57
VIDEO: Apollo 11 dan Ramai Tren Busana Bernuansa NASA
Gaya Hidup • 22 July 2019 10:33
EXO dan GOT7 Bakal 'Ikut' NASA ke Bulan
Hiburan • 17 July 2019 20:31
Lagu BTS Temani Perjalanan NASA ke Bulan
Hiburan • 07 June 2019 13:20
TERPOPULER

Ponsel 4G Rp400 Ribuan Bisa Akses Facebook dan YouTube
Teknologi • 3 jam yang lalu
Pilih-pilih Low MPV, Harga Turun Kena Diskon Akhir Tahun
Teknologi 2 jam yang lalu
KKN Desa Penari dan 'Cinta Luar Biasa' Trending Google 2019
Teknologi 1 jam yang lalu