Jakarta, CNN Indonesia -- CEO
Ruang Guru Adamas Belva Devara mengatakan bisnis
startup itu harus dibangun tidak hanya menggunakan otak, tapi juga menggunakan hati. Alasannya perusahaan
startup harus dibantu terlebih dahulu agar bisa berjalan.
"Kita semua sudah bilang kalian butuh punya visi yang tepat.
Startup yang besar tidak hanya berdiri untuk dua atau tiga tahun. Facebook sekarang sudah sepuluh tahun lebih. Ini bukan hanya sesuatu yang
close to your brain but close to your heart," kata Adamas saat menjadi pembicara dalam Grab Thinkubator di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (28/3).
Adamas mengatakan apabila menggunakan hati, maka ketika Anda bekerja tidak akan merasa berat hati. Ia mengaku saat bekerja untuk Ruang Guru kerap membuat dirinya merasa tidak sedang bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sekarang kerja berasa ga kayak kerja. Kalau kalian cinta dengan apa yang kalian kerjakan, kalian tidak akan lelah. Wirausaha itu lelah dari bangun pagi sampai tidur lagi itu yang kalian pikirkan terus. Kalau kalian sudah cinta tidak akan pikirkan capeknya,"ujar Adamas.
Menurutnya, ketika membangun
startup sebaiknya pendiri tidak berorientasi untuk mengeruk keuntungan. Lebih baik orientasinya untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.
"Memulai dengan keinginan menyelesaikan masalah, maka uang akan sendirinya mengikuti. Tujuan pertama harusnya bukan uang, karena nanti kamu akan jatuh dan kamu akan menyerah," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan startup harus mampu memiliki pola pikir yang sama dengan masyarakat agar bisa menyelesaikan solusi.
"Kalian harus sama dengan konsumen kalian. Kalian sudah punya developer, engineer segala macam, tapi kita membangun ini untuk konsumen," kata Tan.
(jnp/evn)