Jakarta, CNN Indonesia --
NASA berencana untuk menerbangkan helikopter buatan mereka ke
Mars setelah melakukan serangkaian uji coba di Jet Propulsion Laboratory.
Dilansir dari situs
JetPropulsionLaboratory, proyek helikopter Mars ini dirancang sebagai demonstrasi teknologi untuk memastikan performa kendaraan terbang saat melintasi planet Merah. Termasuk bagaimana kinerja helikopter pada suhu tinggi di Mars.
"Membuat helikopter kami terbang ke atmosfer yang sangat tipis hanyalah sebagian dari tantangan," kata Penguji Helikopter Mars di JPL, Teddy Tzanetos dikutip dari NASA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk benar-benar mensimulasikan penerbangan di Mars, kita harus menghilangkan dua pertiga gravitasi Bumi karena gravitasi Mars jauh lebih lemah," tambahnya.
Project Manager JPL NASA Mimi Aung dan tim helikopter mars melakukan serangkaian uji coba tersebut di Space Simulator JPL, sebuah ruang vakum selebar 7,62 meter.
Pertama, tim menciptakan ruang hampa yang dapat menyedot semua nitrogen, oksigen dan gas-gas lainnya dari udara di dalam silinder raksasa. Kedua, tim akan menyuntikkan karbon dioksida yang merupakan bahan utama atmosfer Mars.
Tim helikopter NASA menyelesaikan serangkaian uji coba itu dengan sistem pembebanan gravitasi, sebuah lanyard yang terpasang di bagian atas helikopter untuk memberikan tarikan tanpa gangguan yang setara dengan dua pertiga gravitasi Bumi.
Helikopter Mars akan diluncurkan pada Juli 2020 menggunakan roket United Launch Alliance Atlas V dari Space Launch Complex 41 di Cape Canaveral Air Force Station, Florida AS. Helikopter itu diperkirakan bakal mencapai sampai di Mars pada Februari 2021.
Sementara itu, rover milik NASA bertugas untuk melakukan penilaian geologis dari lokasi pendaratan helikopter di Mars. Lalu, rover akan mencari tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan menilai sumber daya alam serta bahaya bagi penjelajah di masa depan.
(din/age)